Banjir Ciliwung Putus Akses Jembatan Penghubung Condet-Poltangan, Ribuan Warga Terdampak
Banjir Ciliwung Lumpuhkan Akses Jembatan Condet-Poltangan, Ribuan Warga Terisolir
Luapan Kali Ciliwung yang signifikan pada Selasa, 4 Maret 2025, mengakibatkan terputusnya akses jembatan penghubung antara kawasan Condet dan Poltangan di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Debit air yang tinggi menyebabkan jembatan gantung tersebut terendam sepenuhnya, memutus akses vital bagi warga setempat. Kondisi ini diperparah oleh genangan air yang meluas hingga ke jalanan di sekitar jembatan, semakin menghambat pergerakan dan mobilitas penduduk.
Kapolsek Pasar Minggu, Kompol Anggiat Sinambela, membenarkan informasi tersebut. Dalam keterangannya, beliau menyatakan bahwa akses warga terputus total akibat banjir yang merendam jembatan. "Mau ke jembatan tidak bisa karena banjir," tegas Kompol Anggiat saat dihubungi. Beliau menambahkan bahwa genangan air tidak hanya terpusat di sekitar jembatan, tetapi meluas sepanjang aliran Sungai Ciliwung, dari jembatan dekat Rindam hingga Kampung Melayu, Jakarta Timur. Dampaknya, sejumlah wilayah terdampak banjir, menyebabkan terisolasinya warga di beberapa titik.
Dampak Luas Banjir Ciliwung:
- Terputusnya akses jembatan penghubung Condet-Poltangan.
- Genangan air yang meluas di sepanjang aliran Sungai Ciliwung.
- Terdampaknya akses mobilitas warga di beberapa wilayah.
- Terendamnya jalanan di sekitar jembatan.
Bencana banjir ini berdampak signifikan pada kehidupan warga di enam RW di wilayah Pasar Minggu. Angka korban yang terdampak cukup besar, dengan total ribuan jiwa yang terdampak. Data sementara menunjukkan Kelurahan Pejaten Timur mengalami dampak terberat, dengan 1.173 kepala keluarga (KK) atau sekitar 3.599 jiwa terdampak. Sementara di Kelurahan Cilandak Timur, tercatat 195 KK atau 650 jiwa yang terdampak banjir.
Pihak berwenang saat ini tengah fokus pada upaya penyelamatan dan evakuasi warga terdampak banjir. Pemulihan akses jembatan juga menjadi prioritas utama untuk mengembalikan mobilitas warga dan mencegah dampak yang lebih luas. Informasi lebih lanjut mengenai bantuan dan evakuasi dapat diakses melalui saluran resmi pemerintah setempat.
Kondisi ini menyoroti perlunya peningkatan sistem mitigasi bencana banjir di wilayah tersebut. Perencanaan tata ruang yang memperhatikan aspek lingkungan dan mitigasi bencana menjadi krusial untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Pemerintah daerah diharapkan untuk segera melakukan evaluasi dan mengambil langkah-langkah konkret untuk meminimalisir risiko banjir dan memastikan keselamatan warga.
Perlu diingat bahwa informasi mengenai 24 daerah yang akan melaksanakan Pemungutan Suara Ulang (PSU) dan dua daerah yang melakukan perbaikan berita acara rekapitulasi, seperti yang disampaikan oleh Afif, merupakan informasi terpisah dan tidak berkaitan langsung dengan peristiwa banjir ini. Informasi tersebut telah dihilangkan dari konten berita ini untuk menjaga fokus pada peristiwa utama.