Program Sekolah Rakyat di Jawa Tengah: Akses Pendidikan Gratis bagi Keluarga Miskin Ekstrem

Program Sekolah Rakyat di Jawa Tengah: Menyambut Peluang Pendidikan bagi Keluarga Miskin Ekstrem

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, berkolaborasi dengan Kementerian Sosial, akan membuka pendaftaran Sekolah Rakyat pada Juli 2025. Inisiatif ini bertujuan memberikan akses pendidikan gratis dan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin ekstrem di wilayah tersebut. Empat lokasi sentra Kemensos di Pati, Solo, Temanggung, dan Magelang telah dipilih sebagai pilot project program ini, menandai langkah signifikan dalam upaya pemerataan akses pendidikan di Jawa Tengah.

Sekolah Rakyat ini akan mencakup jenjang pendidikan dasar hingga menengah atas (SD, SMP, dan SMA). Fasilitas pendidikan, termasuk biaya operasional, akan sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah pusat. Lebih dari sekadar menyediakan tempat belajar, Sekolah Rakyat juga akan memberikan dukungan penuh meliputi makan, pakaian, dan buku pelajaran, mengurangi beban ekonomi keluarga penerima manfaat. Pembangunan sekolah yang tersebar di lahan seluas 5-10 hektare per lokasi, dengan prioritas revitalisasi bangunan yang telah ada, menunjukan komitmen pemerintah untuk menyediakan lingkungan belajar yang nyaman dan memadai.

Kriteria Penerima Manfaat dan Mekanisme Pendaftaran

Penerima manfaat Sekolah Rakyat diprioritaskan untuk keluarga yang tergolong miskin ekstrem, atau berada di Desil 1 Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Hal ini ditegaskan oleh Menteri Sosial, Saifullah Yusuf, yang menekankan pentingnya memastikan program ini tepat sasaran. Proses seleksi akan dilakukan melalui beberapa tahapan, dimulai dengan verifikasi data DTKS, dan dilanjutkan dengan proses seleksi lanjutan. Apabila kuota belum terpenuhi, seleksi akan diperluas hingga mencakup keluarga di Desil 2 dan Desil 3 DTKS.

Model Boarding School dan Kolaborasi Antar Instansi

Sekolah Rakyat Jawa Tengah akan mengadopsi sistem boarding school atau sekolah berasrama, serupa dengan pondok pesantren. Model ini dipilih untuk memastikan siswa dapat fokus pada pembelajaran tanpa terbebani oleh masalah transportasi dan kebutuhan sehari-hari. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) akan berperan dalam penyediaan tenaga pengajar dan kurikulum yang relevan dan berkualitas. Keterlibatan berbagai kementerian dan lembaga ini menjadi bukti komitmen pemerintah untuk membangun sistem pendidikan yang inklusif.

Harapan dan Ekspansi Program

Kepala Dinas Sosial Jawa Tengah, Imam Maskur, optimistis program Sekolah Rakyat akan memberikan dampak yang besar bagi peningkatan akses pendidikan bagi keluarga miskin ekstrem. Menteri Sosial Gus Ipul pun mendorong seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah untuk berpartisipasi aktif dalam program ini agar pemerataan pendidikan dapat terwujud. Dengan demikian, akses pendidikan gratis yang berkualitas diharapkan dapat menjangkau seluruh pelosok Jawa Tengah, memberikan kesempatan yang sama bagi semua anak untuk meraih cita-cita, terlepas dari latar belakang ekonomi keluarga mereka. Keberhasilan program ini diharapkan dapat menjadi model bagi program serupa di daerah lain di Indonesia.