Kiat Jitu Merawat Kesehatan Finansial Keluarga: Lima Langkah Evaluasi Keuangan yang Perlu Diketahui
Dalam mengarungi bahtera rumah tangga, pengelolaan keuangan yang cermat menjadi fondasi penting untuk mencapai stabilitas dan keharmonisan keluarga. Lebih dari sekadar mencatat pengeluaran atau menyisihkan dana untuk tabungan, evaluasi kondisi finansial secara berkala atau financial check-up menjadi agenda wajib bagi setiap keluarga.
Langkah ini bukan hanya tentang menjaga kesehatan dompet keluarga, tetapi juga merupakan wujud tanggung jawab dan kasih sayang kepada pasangan serta anggota keluarga lainnya. Dengan memahami kondisi keuangan keluarga secara menyeluruh, setiap anggota keluarga dapat berkontribusi dalam mencapai tujuan finansial bersama dan menghindari potensi masalah keuangan di kemudian hari.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui program edukasi keuangan "Sikapi Uangmu", aktif mengkampanyekan pentingnya kesadaran dan keterbukaan dalam membahas isu keuangan di dalam keluarga. Berikut adalah lima langkah esensial yang dapat dilakukan bersama pasangan untuk mengevaluasi kesehatan finansial keluarga:
1. Evaluasi Persentase Penghasilan yang Disisihkan
Langkah awal yang krusial adalah mengukur seberapa besar proporsi penghasilan bulanan yang berhasil dialokasikan untuk tabungan atau investasi. Idealnya, menurut OJK, minimal 10 hingga 20 persen dari total penghasilan keluarga harus disisihkan untuk tujuan ini. Dana yang terkumpul akan menjadi bekal penting untuk menghadapi kebutuhan jangka panjang, seperti pendidikan anak, dana pensiun, atau situasi darurat yang tak terduga.
2. Pentingnya Memiliki Dana Darurat
Setiap keluarga idealnya memiliki dana darurat yang besarnya setara dengan 3 hingga 6 kali total pengeluaran bulanan. Dana ini berfungsi sebagai jaring pengaman finansial ketika terjadi kejadian tak terduga, seperti pemutusan hubungan kerja, sakit, atau kebutuhan mendesak lainnya. Dengan memiliki dana darurat yang cukup, keluarga dapat menghindari terjerat utang atau kesulitan keuangan yang lebih serius.
3. Proteksi Dasar yang Tidak Boleh Diabaikan
Proteksi dasar merupakan pilar penting dalam perencanaan keuangan keluarga. Minimal, setiap anggota keluarga harus terdaftar sebagai peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Jika memungkinkan, keluarga juga dapat mempertimbangkan untuk menambah perlindungan tambahan seperti asuransi jiwa dan asuransi pendidikan untuk memberikan rasa aman dan perlindungan finansial yang lebih komprehensif.
4. Mengendalikan Utang
Pengelolaan utang yang bijak merupakan kunci untuk menjaga kesehatan finansial keluarga. Total cicilan utang, termasuk kartu kredit, pinjaman pribadi, atau kredit kendaraan, sebaiknya tidak melebihi 30 persen dari total penghasilan bulanan. Jika melebihi batas tersebut, keluarga berpotensi mengalami stres finansial dan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan lainnya.
5. Merencanakan Masa Depan
Perencanaan masa depan merupakan investasi jangka panjang bagi kesejahteraan keluarga. Mulai dari biaya pendidikan anak, persiapan dana pensiun, hingga alokasi dana untuk rekreasi atau healing, semua kebutuhan tersebut harus direncanakan secara matang agar tidak mengganggu stabilitas keuangan keluarga di masa depan. Dengan memiliki rencana yang jelas, keluarga dapat mencapai tujuan finansialnya dengan lebih mudah dan terarah.
Komunikasi Keuangan: Ekspresi Kasih Sayang
Banyak keluarga menghindari pembicaraan tentang keuangan karena dianggap dapat memicu stres atau konflik. Padahal, OJK menekankan bahwa komunikasi terbuka tentang keuangan merupakan wujud kasih sayang dan tanggung jawab dalam keluarga. Melalui financial check-in yang dilakukan secara rutin, keluarga dapat membahas kondisi keuangan, merencanakan anggaran, dan mencari solusi bersama untuk menghadapi tantangan finansial.
Momen financial check-in tidak harus selalu formal dan tegang. Keluarga dapat memanfaatkan waktu santai seperti saat makan malam bersama, atau bahkan sambil bersantai dan scrolling media sosial bersama. Dengan komunikasi yang terbuka dan jujur, keluarga dapat mempererat hubungan dan mencapai tujuan finansial bersama dengan lebih mudah.