Masjid Quba: Simbol Ketakwaan yang Abadi, Kontras dengan Masjid Dhirar Cerminan Kemunafikan

Masjid Quba, yang berlokasi di Madinah, memegang posisi istimewa dalam sejarah Islam. Masjid ini bukan hanya menjadi yang pertama dibangun oleh Nabi Muhammad SAW setelah hijrah dari Mekkah, tetapi juga menjadi simbol ketakwaan dan persatuan umat Muslim. Kisah pembangunan Masjid Quba sarat dengan nilai-nilai luhur, sebuah kontras yang mencolok dengan upaya kelompok munafik yang mencoba membangun perpecahan melalui pendirian Masjid Dhirar.

Sejarah mencatat bahwa Rasulullah SAW secara langsung terlibat dalam peletakan batu pertama Masjid Quba. Saat tiba di Quba, sebuah desa di dekat Madinah, beliau tinggal selama beberapa hari dan mendirikan masjid tersebut. Keberadaan masjid ini menjadi pusat kegiatan ibadah dan sosial bagi kaum Muslimin di Quba. Lebih dari itu, Al-Quran pun mengabadikan keutamaan Masjid Quba, menegaskan bahwa masjid ini didirikan atas dasar takwa sejak hari pertama.

Masjid Quba bukan sekadar bangunan fisik. Ia adalah manifestasi dari iman dan komitmen umat Muslim kepada Allah SWT. Setiap batu yang diletakkan, setiap shalat yang didirikan di dalamnya, menjadi pengingat akan persatuan dan ketakwaan yang harus senantiasa dijaga. Keberadaan masjid ini juga menjadi bukti nyata dari penerimaan dan dukungan yang diberikan oleh penduduk Madinah kepada Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya.

Berbeda jauh dengan Masjid Quba, Masjid Dhirar didirikan oleh sekelompok orang yang memiliki niat terselubung. Mereka membangun masjid tersebut bukan untuk beribadah kepada Allah SWT, melainkan untuk memecah belah persatuan umat Muslim dan menyebarkan fitnah. Tujuan utama mereka adalah untuk menyaingi Masjid Quba dan merongrong kekuatan Islam dari dalam.

Allah SWT melalui wahyu-Nya mengungkapkan niat buruk di balik pembangunan Masjid Dhirar. Rasulullah SAW kemudian memerintahkan untuk menghancurkan masjid tersebut. Peristiwa ini menjadi pelajaran berharga bagi umat Muslim tentang pentingnya menjaga niat yang tulus dalam setiap tindakan dan menjauhi segala bentuk kemunafikan serta upaya memecah belah persatuan.

Kisah Masjid Quba dan Masjid Dhirar adalah dua sisi mata uang yang berbeda. Masjid Quba melambangkan ketakwaan, persatuan, dan komitmen kepada Allah SWT. Sementara Masjid Dhirar menjadi simbol kemunafikan, perpecahan, dan niat buruk yang tersembunyi. Perbandingan kedua masjid ini memberikan pelajaran berharga bagi umat Muslim tentang pentingnya menjaga keikhlasan dan menjauhi segala bentuk perbuatan yang dapat merusak persatuan dan kesatuan.