Polri Intensifkan Koordinasi dengan FBI Terkait Ancaman Bom Palsu di Pesawat Saudia Airlines
Kepolisian Republik Indonesia (Polri) meningkatkan koordinasi dengan Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat untuk menelusuri asal-usul email ancaman bom yang ditujukan kepada pesawat Saudia Airlines. Hal ini disampaikan langsung oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Jakarta.
"Saat ini, kami sedang berkoordinasi erat dengan FBI untuk menganalisis email tersebut secara mendalam," ujar Jenderal Sigit kepada awak media.
Fokus utama penyelidikan adalah mengidentifikasi pengirim email dan motif di balik ancaman tersebut. Polri menemukan adanya ketidaksesuaian antara identitas yang tertera dalam email dengan identitas sebenarnya. "Kami mendapati bahwa alamat email yang digunakan tidak sesuai dengan identitas pemilik yang sebenarnya. Ini menjadi fokus pendalaman kami," jelas Kapolri.
Polri belum dapat menyimpulkan apakah ancaman tersebut berasal dari dalam negeri atau luar negeri. Mereka terus bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah Arab Saudi, untuk mengungkap kebenaran di balik ancaman bom ini.
"Kami masih melakukan pendalaman untuk menentukan apakah ini masuk wilayah hukum Indonesia atau melibatkan pihak di luar negeri. Semuanya masih dalam proses," tegas Jenderal Sigit.
Kapolri menekankan pentingnya kehati-hatian dalam memberikan kesimpulan. Polri akan terus mengumpulkan informasi dan bukti sebelum mengambil keputusan terkait kasus ini.
Di sisi lain, Jenderal Sigit memastikan bahwa hasil pemeriksaan menyeluruh terhadap pesawat Saudia Airlines tidak menemukan adanya benda mencurigakan atau bahan peledak. Pemeriksaan meliputi seluruh area pesawat dan barang bawaan penumpang.
"Setelah proses skrining selesai, tidak ditemukan benda-benda yang mencurigakan atau mengarah pada adanya bom. Namun, kami tetap melanjutkan pendalaman lebih lanjut," katanya.
Sebelumnya, pesawat Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SV-5726 yang terbang dari Jeddah menuju Jakarta melakukan pendaratan darurat di Bandara Kualanamu setelah menerima ancaman bom. Setelah pemeriksaan intensif, pesawat dinyatakan aman dan melanjutkan penerbangannya ke Jakarta.
Tim gabungan kepolisian telah menyelesaikan pemeriksaan terhadap pesawat dan barang bawaan seluruh penumpang. Hasilnya, tidak ditemukan adanya bom seperti yang diinformasikan dalam email ancaman yang diterima Kementerian Perhubungan.
Rangkuman Fakta Penting:
- Polri bekerjasama dengan FBI untuk menelusuri email ancaman bom.
- Ditemukan ketidaksesuaian identitas pengirim email.
- Pemeriksaan pesawat tidak menemukan bom.
- Pesawat Saudia Airlines sempat mendarat darurat di Kualanamu.
- Penerbangan kembali normal setelah dinyatakan aman.