Banjir Bekasi: Evakuasi Terpadu Prioritaskan Kelompok Rentan, Ribuan Warga Terdampak
Banjir Bekasi: Evakuasi Terpadu Prioritaskan Kelompok Rentan, Ribuan Warga Terdampak
Bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah di Bekasi sejak Selasa (4/3/2025) dini hari telah memaksa ratusan warga mengungsi. Tim gabungan SAR, BPBD, dan relawan bahu-membahu melakukan evakuasi terpadu, dengan fokus utama pada keselamatan warga lanjut usia (lansia), anak-anak, dan ibu hamil. Kepala Kantor SAR Jakarta, Desiana Kartika Bahari, dalam keterangannya kepada Kompas TV, melaporkan bahwa operasi evakuasi telah dimulai sejak subuh dan terus berlangsung hingga siang hari. Proses evakuasi yang terkoordinasi ini menjangkau beberapa titik terdampak banjir yang signifikan, termasuk perumahan Grand Galaxy, Villa Nusa Indah, dan kawasan Kemang Bekasi.
Meskipun sebagian besar warga telah dievakuasi ke posko-posko pengungsian yang telah disiapkan, sejumlah warga tetap memilih bertahan di rumah masing-masing meskipun terendam banjir. Mereka meminta bantuan logistik berupa makanan, minuman, dan kebutuhan pokok lainnya, namun enggan meninggalkan rumah mereka. Kondisi ini menunjukkan perlunya penyaluran bantuan logistik secara cepat dan terarah untuk memenuhi kebutuhan warga yang terdampak. Data sementara hingga pukul 13.30 WIB menunjukkan setidaknya 36 warga telah dievakuasi dari Villa Nusa Indah, terdiri dari 5 lansia, 25 dewasa, dan 6 anak-anak. Di lokasi lain, seperti Kemang, evakuasi masih berlangsung dengan jumlah sementara 4 lansia, 3 dewasa, dan 5 anak-anak. Upaya evakuasi kini tengah difokuskan ke Kabupaten Bekasi, khususnya wilayah Cikarang Village yang masih terendam banjir dengan ketinggian air yang cukup signifikan. Tim SAR telah menyebar untuk mempercepat proses evakuasi di wilayah ini.
- Villa Nusa Indah: 36 orang dievakuasi (5 lansia, 25 dewasa, 6 anak-anak)
- Kemang: 12 orang dievakuasi (4 lansia, 3 dewasa, 5 anak-anak)
- Cikarang Village: Evakuasi masih berlangsung
Selain evakuasi, tim SAR juga terus memantau kondisi kesehatan para pengungsi di posko-posko darurat. Meskipun sejauh ini kondisi kesehatan para pengungsi dilaporkan stabil, pemantauan kesehatan akan terus dilakukan guna mengantisipasi kemungkinan munculnya penyakit akibat kondisi tidak higienis pascabanjir. Tim medis siap memberikan perawatan jika diperlukan. Desiana menekankan pentingnya koordinasi dan kerja sama semua pihak dalam menangani bencana ini, termasuk peran aktif masyarakat dalam membantu proses evakuasi dan penyaluran bantuan. Banjir di beberapa wilayah Bekasi hingga kini masih belum surut sepenuhnya, sehingga tim SAR, BPBD, dan relawan tetap siaga dan siap untuk melakukan evakuasi lanjutan jika dibutuhkan. Kondisi ini menunjukkan pentingnya upaya mitigasi bencana jangka panjang untuk mengurangi dampak banjir di masa mendatang. Penanganan pascabencana juga menjadi fokus utama, termasuk pemulihan infrastruktur dan pemenuhan kebutuhan dasar warga terdampak.
Proses evakuasi dan penanganan pascabanjir ini membutuhkan kerja sama yang erat antara pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan masyarakat luas. Donasi dan bantuan dari berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk meringankan beban para korban banjir.