Trauma Pasca Pengeroyokan, Warga Pulogadung Pilih Mengungsi
Trauma Pasca Pengeroyokan, Warga Pulogadung Pilih Mengungsi
Jakarta Timur – Achmad Fauzy (28), seorang warga Pulogadung, Jakarta Timur, kini memilih untuk sementara waktu meninggalkan tempat tinggalnya setelah menjadi korban dugaan pengeroyokan dan persekusi oleh tetangga kontrakannya. Keputusan ini diambil karena pelaku yang diduga terlibat dalam aksi kekerasan tersebut masih belum ditangkap oleh pihak berwajib.
"Saya tidak pindah, hanya saja saya untuk sementara waktu tidak ingin tinggal di kontrakan, ingin menghindar. Kontrakan masih saya bayar, untuk sementara saya tidur menumpang di tempat teman atau di gudang kantor," ujar Achmad saat dikonfirmasi mengenai kondisinya, Jumat (20/6/2025).
Achmad telah melaporkan kejadian yang menimpanya ke pihak kepolisian. Saat ini, kasus tersebut masih dalam tahap penyelidikan intensif dan pemeriksaan saksi-saksi terkait.
"Informasi yang saya terima, kasus ini masih dalam proses penyelidikan oleh polisi. Saya dan beberapa saksi sudah dimintai keterangan. Namun, pelaku juga belum berhasil ditangkap dan masih tinggal di kontrakan," imbuhnya.
Menurut keterangan Achmad, insiden ini bermula ketika dirinya dituduh mengintip tetangga kontrakannya pada bulan April 2025. Achmad membantah tuduhan tersebut dan menjelaskan bahwa dirinya tidak sengaja melihat ke arah ruang tengah kontrakan tetangganya karena terdapat celah di dekat exhaust fan.
"Saat saya turun dari tangga kontrakan, saya menoleh ke kanan. Di situ ada exhaust fan kontrakan terduga pelaku yang ukurannya cukup besar. Jadi, saat turun, aktivitas di dalam kontrakan terlihat," jelas Achmad.
Saat kejadian tersebut, tetangga kontrakannya melihat Achmad menuruni tangga. Kemudian tetangganya tersebut berteriak kepada Achmad dengan nada marah.
"Saat itu, kami saling bertatapan. Tidak lama kemudian, dia berteriak 'Ngapain lu?'. Dia keluar kontrakan dan berkata 'Lu kalau turun enggak usah celingak-celinguk!'," ungkap Achmad.
Sempat terjadi percekcokan antara keduanya, namun berhasil diredam oleh tetangga sekitar. Awalnya, tidak ada aksi pemukulan yang terjadi. Akan tetapi, dua minggu kemudian, Achmad mengalami perlakuan yang tidak menyenangkan.
"Saat saya hendak mengeluarkan motor, tiba-tiba terduga pelaku berdiri di samping saya sambil melotot. Saya bertanya 'Kenapa?',' jelasnya.
Achmad mengatakan bahwa terduga pelaku mengancam akan menghabisinya dan mencabut kunci motornya. Bahkan, terduga pelaku mengambil senjata tajam.
"Kunci motor saya diambil, saya meminta baik-baik, tetapi dia tidak memberikannya. Saya kemudian naik kembali ke atas. Namun, terduga pelaku mengambil pisau dan memanggil temannya yang merupakan keamanan kontrakan," kata Achmad.
Achmad menjelaskan bahwa pisau tersebut hanya digunakan untuk mengancamnya. Keributan itu kemudian diredam oleh penghuni kontrakan lainnya.
Namun, pada Minggu (15/6/2025), Achmad dikeroyok oleh terduga pelaku dan rekannya ketika hendak pulang ke kontrakan. Aksi pengeroyokan itu terjadi di gang dekat kontrakan.
"Saya melihat motor diparkir melintang di tengah jalan. Saya memilih untuk memutar balik motor. Saat itu, saya diteriaki oleh terduga pelaku," tuturnya.
Achmad kemudian mencoba memutar balik motornya. Namun, terduga pelaku mengejar dan menghentikan paksa laju kendaraannya.
"Saat motor saya dihentikan, tangan saya ditarik dan saya langsung dipukul. Salah satu pelaku bahkan membawa golok," jelas Achmad.
Akibat pengeroyokan tersebut, Achmad mengalami luka lebam di mata akibat terkena pukulan. Sejak insiden tersebut, Achmad belum kembali ke kontrakan dan memilih untuk menumpang di rumah temannya.
Achmad telah melaporkan kasus ini ke Polsek Pulogadung pada 16 Juni 2025, dengan nomor pengaduan LP/B/87/VI/2025/SPKT/POLSEK PULOGADUNG/POLRES METRO JAKTIM/POLDA METRO JAYA.
Pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap pelaku pengeroyokan. Kasus ini menjadi perhatian serius bagi warga Pulogadung dan sekitarnya.