Investigasi Busa Misterius di Kanal Banjir Timur: DLH DKI Ambil Tindakan Cepat

Fenomena munculnya busa secara massal di Kanal Banjir Timur (KBT), Cilincing, Jakarta Utara, memicu respons cepat dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta. Menyusul viralnya video yang memperlihatkan pemandangan tak biasa tersebut di media sosial, DLH segera terjun ke lokasi untuk melakukan investigasi dan pengambilan sampel air.

Kejadian ini, yang terekam dalam unggahan video di Instagram, menunjukkan busa menutupi hampir seluruh permukaan sungai KBT pada Rabu (18/6/2025). Kondisi ini menimbulkan pertanyaan dan kekhawatiran di kalangan masyarakat terkait kualitas air dan potensi dampaknya terhadap lingkungan.

Yogi Ikhwan, Humas DLH DKI Jakarta, menjelaskan bahwa pada saat kejadian, tinggi muka air di KBT mencapai 4,1 meter, yang dikategorikan sebagai status siaga. Dalam situasi seperti ini, prosedur operasional standar (SOP) pengendalian banjir mengharuskan pembukaan penuh seluruh pintu air di Weir 3 untuk mengurangi tekanan air. Pembukaan pintu air inilah yang diduga menjadi salah satu faktor penyebab munculnya busa.

"Pembukaan pintu air menyebabkan turbulensi yang kuat sehingga memicu kemunculan banyak busa di sungai," ujar Yogi. Busa tersebut kemudian terbawa arus ke arah hilir menuju laut hingga sejauh 1 kilometer sebelum akhirnya menghilang.

Penyebab Dugaan dan Tindakan Selanjutnya

DLH menduga bahwa busa tersebut berasal dari limbah domestik warga, seperti deterjen, yang terbawa aliran air hujan dari hulu KBT. Turbulensi yang terjadi akibat perbedaan tinggi muka air sebelum dan sesudah pintu air memperparah kondisi ini. Untuk memastikan penyebab pasti dan potensi dampaknya, sampel air dari KBT telah dikirim ke Laboratorium Lingkungan Hidup Daerah (LLHD) untuk dianalisis.

Hasil analisis laboratorium akan digunakan sebagai bahan penilaian lebih lanjut dan menentukan langkah penanganan yang tepat. Fokus utama adalah mengidentifikasi dan mengatasi potensi limbah domestik yang masuk ke badan air.

Upaya Pencegahan dan Penanganan Jangka Panjang

DLH DKI Jakarta berkomitmen untuk terus memantau kondisi sungai secara berkala dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait agar kejadian serupa tidak terulang. Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga akan mengambil langkah-langkah preventif dan penanganan jangka panjang, termasuk:

  • Sosialisasi dan Penegakan Hukum: Melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan penegakan hukum terhadap pelaku usaha cucian mobil atau motor serta laundry di sepanjang KBT yang membuang limbah ke badan air tanpa pengolahan.
  • Pembangunan Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik (SPALD): Secara bertahap membangun SPALD untuk menghasilkan air olahan yang memenuhi baku mutu air limbah sehingga aman dibuang ke badan air.

Yogi menambahkan bahwa busa di KBT sering kali muncul dari buangan limbah masyarakat yang banyak mengandung detergen keras dengan kandungan MBAS (metilen blue active surfactan) yang tidak ramah bagi lingkungan. Oleh karena itu, penanganan masalah ini membutuhkan kerjasama dari semua pihak, termasuk masyarakat, pelaku usaha, dan pemerintah.