Sekda Jawa Barat: Fokus Kerja Lapangan Sesuai Arahan Gubernur, Bantah Sindiran Wakil Gubernur Soal Absensi

Isu ketidakhadiran Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat, Herman Suryatman, dalam sejumlah agenda pemerintahan provinsi, termasuk rapat paripurna, menjadi sorotan. Wakil Gubernur Jawa Barat, Erwan Setiawan, secara terbuka menyindir ketidakhadiran Sekda dalam rapat paripurna DPRD Jabar yang membahas Pertanggungjawaban APBD Tahun Anggaran 2024. Erwan mempertanyakan keberadaan Sekda dan menyinggungnya jarang terlihat di Gedung Sate.

Menanggapi sindiran tersebut, Herman Suryatman memberikan klarifikasi. Ia menjelaskan bahwa Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, sejak awal kepemimpinannya menekankan pentingnya kehadiran birokrasi di lapangan, berinteraksi langsung dengan masyarakat, dan fokus pada penyelesaian masalah yang ada.

"Sejak awal, Gubernur menekankan agar seluruh birokrasi bekerja total dan lebih banyak turun ke lapangan. Semua hari-hari kerja, semua jam jam kerja. Makanya kan teman-teman sekarang taglinenya 'sabubukna' dalam tanda kutip," ujar Herman.

Istilah 'sabubukna', menurut Herman, memiliki makna bekerja dengan penuh totalitas dan tanggung jawab, tidak sekadar melaksanakan tugas secara asal-asalan. Pendekatan ini membutuhkan perencanaan dan antisipasi yang matang.

"Tentu kita lakukan mitigasi, kita lakukan apa namanya, antisipasi, jangan sampai brengbeng (lari) tapi tanpa ada perhitungan kan konyol namanya. Ini spirit yang sedang kita pacu," jelasnya.

Dengan demikian, Herman membantah anggapan bahwa dirinya tidak bekerja atau menghindari tugas. Ia menegaskan bahwa fokusnya saat ini adalah menjalankan arahan Gubernur untuk meningkatkan kinerja birokrasi dan memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat Jawa Barat. Penekanan pada kerja lapangan dan totalitas dalam bekerja menjadi prioritas utama sesuai dengan visi kepemimpinan Gubernur Dedi Mulyadi.