Kemensos Siapkan Tahap Kedua Retreat Kepala Sekolah Rakyat, Fokus Pembentukan Karakter Bangsa

Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono mengumumkan bahwa tahap kedua retreat bagi calon Kepala Sekolah Rakyat akan segera dilaksanakan. Agenda penting ini dijadwalkan mulai pada 30 Juni 2025, melanjutkan proses rekrutmen tahap pertama yang telah berjalan.

Pengumuman ini disampaikan di Batalyon Arhanud 10/ABC, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, usai penutupan resmi retreat tahap pertama. Program ini merupakan bagian integral dari serangkaian kegiatan rekrutmen Kepala Sekolah Rakyat yang berlangsung selama lima hari. Kegiatan dimulai dengan pengenalan konsep Sekolah Rakyat dan penguatan karakter di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengembangan Profesi (Pusdiklatbangprof) Kemensos di Margaguna, dilanjutkan dengan pelatihan bela negara di Batalyon Arhanud.

Agus Jabo menekankan bahwa materi yang diberikan kepada para calon Kepala Sekolah Rakyat berfokus pada:

  • Pengenalan konsep Sekolah Rakyat
  • Penguatan karakter
  • Pelatihan kedisiplinan

Lebih lanjut, Agus Jabo menjelaskan bahwa peran Kepala Sekolah Rakyat sangat krusial sebagai ujung tombak dalam membentuk karakter generasi muda Indonesia. Mereka diharapkan menjadi representasi visi Presiden Prabowo Subianto dalam menciptakan pendidikan yang tidak hanya berfokus pada pengajaran, tetapi juga pada pembentukan karakter dan masa depan yang lebih baik bagi generasi penerus bangsa. Pembangunan Sekolah Rakyat dipandang sebagai bagian dari upaya membangun peradaban yang lebih maju dan manusiawi. Kemiskinan, menurutnya, bukan hanya masalah ekonomi semata, melainkan tantangan peradaban yang harus diatasi melalui pendidikan.

"Membangun Sekolah Rakyat adalah membangun peradaban. Pendidikan adalah kunci untuk memutus rantai kemiskinan," tegas Agus.

Dalam arahannya, Agus Jabo juga menyoroti pentingnya empati dan peran holistik yang harus diemban oleh para Kepala Sekolah Rakyat. Mereka diharapkan tidak hanya hadir sebagai pendidik, tetapi juga sebagai pendamping yang mampu memahami dan mengobati luka sosial yang mungkin dialami oleh anak-anak. Para calon kepala sekolah rakyat harus mampu menjadi figur yang mengayomi.

"Hadirlah di tengah anak-anak bukan hanya sebagai kepala sekolah, tetapi sebagai figur ayah, ibu, dan pemimpin yang membangkitkan harapan," pesannya.

Wamensos juga menekankan bahwa para Kepala Sekolah Rakyat tidak hanya bertugas memberikan pengetahuan, tetapi juga merawat, mendampingi, dan membebaskan anak-anak dari trauma sosial yang mungkin menghantui mereka. Sebelumnya, Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menginformasikan bahwa 47 Kepala Sekolah Rakyat akan mengikuti retreat pada awal Juli 2025. Selain kepala sekolah, para guru juga akan mendapatkan pembekalan tambahan untuk menunjang peran mereka dalam mendidik dan membimbing generasi muda.