Kemensos Rampungkan Tahap Awal Pembekalan Kepala Sekolah Rakyat: Gelombang Kedua Segera Digelar

Kementerian Sosial (Kemensos) telah menuntaskan tahap pertama program pembekalan intensif bagi calon Kepala Sekolah Rakyat. Penutupan kegiatan yang berlangsung selama lima hari ini dipimpin langsung oleh Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono di Batalyon Arhanud 10/ABC, Jakarta Selatan, Jumat (20/6/2025).

Program yang dimulai sejak Senin ini, menggabungkan pelatihan di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengembangan Profesi (Pusdiklatbangprof) Kemensos di Margaguna dengan latihan bela negara di Batalyon Arhanud. Wamensos Agus Jabo Priyono menjelaskan bahwa kurikulum pembekalan dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam tentang konsep Sekolah Rakyat, penanaman karakter yang kuat, serta peningkatan kedisiplinan.

"Kami membagi lokasi retret menjadi dua, yaitu di Balediklat Kemensos dan Komplek Arhanud, dengan tujuan memberikan pengalaman komprehensif, baik dari sisi intelektual maupun fisik-mental," ujar Agus. Tahap awal ini diikuti oleh 53 peserta, namun satu peserta berhalangan hadir karena melaksanakan ibadah haji, sehingga total peserta aktif menjadi 52 orang.

Program pembekalan ini merupakan bagian integral dari proses rekrutmen Kepala Sekolah Rakyat yang berkelanjutan. Kemensos berencana untuk melanjutkan ke tahap berikutnya pada 30 Juni 2025, guna menuntaskan proses rekrutmen tahap pertama. Hal ini menandakan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan kepemimpinan di tingkat akar rumput.

Sementara itu, Komandan Batalyon Arhanud 10/ABC, Kolonel Arh Tamaji, menyampaikan harapannya agar kegiatan ini dapat memupuk semangat bela negara dan memperkuat jiwa kepemimpinan para peserta. Ia menekankan pentingnya nilai-nilai kebangsaan dalam setiap aspek pengabdian kepada masyarakat.

"Melalui kegiatan ini, kami berharap para peserta memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi, motivasi yang kuat, kekompakan, serta kemampuan komunikasi dan kerja tim yang solid," ungkap Tamaji. Ia menambahkan, meskipun pelatihan bela negara hanya berlangsung singkat, yaitu satu hari di Arhanud, namun esensinya adalah menanamkan keberanian dan semangat kebangsaan dalam diri para peserta.

Kolonel Tamaji juga mengungkapkan, idealnya pelatihan bela negara berlangsung minimal tiga hari. Dengan durasi yang lebih panjang, diharapkan dapat mengasah karakter dan semangat nasionalisme secara lebih mendalam. Ia berharap, pengalaman singkat ini dapat menjadi bekal berharga bagi para calon Kepala Sekolah Rakyat dalam menjalankan tugas pengabdian kepada masyarakat.