Waspada Pengapuran Lutut Dini: Faktor Risiko dan Gejala yang Perlu Diketahui

Pengapuran Lutut: Ancaman di Usia Muda

Pengapuran lutut, atau osteoartritis, sering dianggap sebagai penyakit lansia. Namun, faktanya, kondisi ini dapat menyerang siapa saja, bahkan sebelum usia 50 tahun. Dr. Ludwig Andribrert P Pontoh, Sp.OT, Subsp.PL dari RS Fatmawati menjelaskan bahwa pengapuran lutut bukan semata-mata proses penuaan alami, melainkan dapat dipicu oleh berbagai faktor risiko yang sering kali diabaikan.

"Kerusakan tulang rawan menyebabkan tulang saling bergesekan, menimbulkan nyeri dan bunyi 'kertek-kertek' saat bergerak," ujar Dr. Ludwig. Osteoartritis sendiri merupakan kerusakan pada tulang rawan sendi, yang memicu peradangan dan peningkatan produksi cairan sendi, menyebabkan lutut bengkak dan nyeri.

Faktor-Faktor Risiko Pengapuran Lutut Dini

Berikut adalah beberapa faktor risiko yang dapat mempercepat kerusakan sendi lutut:

  • Kelebihan Berat Badan: Beban berlebih pada tubuh memberikan tekanan ekstra pada sendi lutut, mempercepat kerusakan tulang rawan yang melemah seiring bertambahnya usia.
  • Jenis Kelamin Perempuan: Wanita lebih rentan terhadap pengapuran lutut karena penurunan hormon estrogen setelah menopause, yang memengaruhi kekuatan tulang rawan sendi.
  • Bentuk Kaki Tidak Simetris (O atau X): Ketidaklurusan bentuk kaki menyebabkan beban tubuh tidak terdistribusi merata, memberikan tekanan berlebih pada area tertentu lutut dan mempercepat kerusakan.
  • Riwayat Cedera atau Infeksi Lutut: Cedera seperti patah tulang atau keseleo yang tidak ditangani dengan tepat, serta infeksi pada lutut yang tidak diobati secara optimal, dapat mempercepat kerusakan sendi.
  • Aktivitas Fisik Berlebihan: Olahraga atau pekerjaan berat yang memberikan tekanan terus-menerus pada lutut berisiko menyebabkan pengapuran dini, terutama jika sering terjadi cedera ringan yang diabaikan.

Mengenali Gejala Pengapuran Lutut

Gejala pengapuran lutut berkembang secara bertahap. Mengenali tanda-tandanya sejak dini sangat penting untuk mencegah kerusakan sendi yang lebih parah. Beberapa gejala yang umum meliputi:

  • Nyeri Ringan Tanpa Sebab Jelas: Nyeri pada lutut tanpa riwayat cedera atau benturan.
  • Bunyi Saat Digerakkan: Suara "kertek-kertek" saat lutut ditekuk atau diluruskan, terutama saat naik turun tangga.
  • Nyeri Saat Aktivitas Tertentu: Lutut terasa sakit saat digunakan untuk aktivitas seperti naik tangga.
  • Kaku Setelah Duduk Lama: Kesulitan berjalan langsung setelah duduk lama.
  • Keterbatasan Gerak: Kesulitan menekuk lutut.
  • Rasa Nyeri Terus-Menerus: Nyeri bahkan saat istirahat atau tidur pada tahap lanjut.

Dr. Ludwig menekankan pentingnya mengenali gejala-gejala ini sejak dini. Meskipun pengapuran lutut tidak dapat sepenuhnya dicegah, mengenali faktor risiko dan mengambil langkah-langkah pencegahan dapat membantu memperlambat perkembangan penyakit dan menjaga kualitas hidup. Menjaga berat badan ideal, mencegah cedera, dan memperhatikan bentuk kaki sejak usia muda dapat membantu mengurangi tekanan berlebih pada sendi lutut.