Jasa Marga Intensifkan Pemantauan Pergerakan Tanah di Purwakarta, Pastikan Keamanan Tol Cipularang Terjaga
Perusahaan pengelola jalan tol, PT Jasa Marga (Persero) Tbk, meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi dampak pergerakan tanah yang terjadi di Desa Pasirmunjul, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta. Meskipun jarak lokasi pergerakan tanah tersebut sekitar 1 kilometer dari jalan Tol Cipularang, perusahaan memastikan bahwa jalur tol tersebut tetap aman untuk dilalui.
Dalam keterangan resminya, Marketing and Communication Department Head Jasamarga Metropolitan Tollroad (JMT) Panji Satriya menjelaskan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, dan Dinas Pekerjaan Umum (PU). Koordinasi ini bertujuan untuk melakukan pemantauan secara berkelanjutan terhadap kemungkinan pergerakan tanah susulan dan potensi dampaknya terhadap jalan Tol Cipularang.
"Jasamarga Metropolitan Tollroad (JMT) melalui Representative Office 3 terus berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Barat dan Dinas Pekerjaan Umum untuk bersama melakukan monitoring jika terjadi pergeseran tanah susulan dan potensi berdampak ke Jalan Tol Cipularang," kata Panji.
Lebih lanjut, Panji Satriya mengungkapkan bahwa tim Jasamarga Tollroad Maintenance (JMTM), yang merupakan anak perusahaan Jasa Marga yang bertanggung jawab atas pemeliharaan jalan tol, telah melakukan inspeksi melalui udara. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa arah pergerakan tanah cenderung ke arah utara dan tidak langsung mengarah ke jalan Tol Cipularang. Kendati demikian, perusahaan tetap akan melakukan kajian mendalam untuk mengantisipasi potensi risiko yang mungkin timbul.
Jasa Marga menegaskan komitmennya untuk menjaga keamanan dan kenyamanan para pengguna jalan Tol Cipularang. Berbagai upaya antisipasi akan terus dilakukan untuk mencegah potensi kerusakan pada infrastruktur jalan tol akibat pergerakan tanah tersebut. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan mengikuti informasi resmi dari pihak Jasa Marga serta instansi terkait.