Swadaya Warga Ngadimulyo Perbaiki Jalan Rusak Sepanjang 1,5 Kilometer Setelah 10 Tahun Menunggu Pemerintah
Swadaya Warga Ngadimulyo Perbaiki Jalan Rusak Setelah 10 Tahun Menunggu Pemerintah
Selama satu dekade, jalan sepanjang kurang lebih 1,5 kilometer di Dusun Tanjung, Desa Ngadimulyo, Kecamatan Kampak, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, mengalami kerusakan parah. Kondisi jalan yang rusak ini telah menyulitkan aktivitas warga lima rukun tetangga (RT) 02, 03, 04, 05, dan 06 di lingkungan RW 01. Jalan tersebut merupakan akses vital penghubung Desa Ngadimulyo dengan Desa Bogoran dan Desa Karangrejo, sekaligus jalur utama menuju pasar dan sekolah. Ketidakhadiran perbaikan dari pemerintah daerah selama bertahun-tahun, menggerakkan warga untuk mengambil inisiatif sendiri.
Berawal dari usulan pada awal Maret 2025, warga sepakat melakukan perbaikan jalan secara swadaya. Inisiatif ini mendapat sambutan positif dari seluruh kepala keluarga di wilayah tersebut. Penggalangan dana iuran sukarela dimulai pada tanggal 5 Maret 2025, dengan besaran sumbangan sebesar Rp 50.000 per rumah tangga. Warga yang kurang mampu dikecualikan dari kewajiban iuran. Hasil penggalangan dana mencapai Rp 10.450.000, yang kemudian digunakan untuk membeli material bangunan seperti semen dan pasir. Proses perbaikan jalan dengan sistem pengecoran beton dimulai pada 7 Maret 2025 dan rampung dalam tiga hari. Pengerjaan melibatkan seluruh warga, tanpa memandang usia dan jenis kelamin, menunjukkan semangat gotong royong yang tinggi, bahkan di tengah bulan Ramadan.
Menurut Feri Ardianto, salah satu warga Dusun Tanjung, upaya perbaikan jalan ini dilakukan setelah berbagai permohonan perbaikan kepada pemerintah desa dan pemerintah kabupaten Trenggalek selama 10 tahun terakhir tidak membuahkan hasil. Kondisi jalan yang rusak sebelumnya berupa jalan berbatu dan licin, sering menyebabkan kecelakaan, terutama pada musim hujan. Perbaikan jalan swadaya ini sangat dinantikan oleh masyarakat dan telah memberikan dampak positif bagi kelancaran aktivitas warga. Jalan yang telah diperbaiki kini lebih aman dan nyaman dilalui.
Meskipun perbaikan jalan berhasil dilakukan berkat swadaya masyarakat, Feri berharap pemerintah daerah dapat lebih memperhatikan infrastruktur di daerah pelosok. Ketergantungan masyarakat terhadap infrastruktur jalan yang memadai untuk menunjang aktivitas ekonomi dan sosial menunjukkan pentingnya peran pemerintah dalam pembangunan infrastruktur di wilayah pedesaan.
Kondisi jalan sebelum perbaikan: * Jalan berbatu dan licin. * Sering terjadi kecelakaan, terutama saat musim hujan. * Menghambat aktivitas warga menuju pasar dan sekolah. * Merupakan akses utama antar desa.
Proses perbaikan: * Penggalangan dana iuran sukarela (Rp 10.450.000). * Pembelian material bangunan (semen, pasir). * Pengerjaan gotong royong oleh seluruh warga selama 3 hari. * Sistem pengecoran beton.
Dampak perbaikan: * Jalan lebih aman dan nyaman dilalui. * Memudahkan aktivitas warga. * Meningkatkan aksesibilitas antar desa.