Banjir Pekanbaru: Penyakit Menyerang Warga Terdampak, Anak-anak Terdampak Parah
Banjir Pekanbaru: Penyakit Menyerang Warga Terdampak, Anak-anak Terdampak Parah
Bencana banjir yang melanda Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru, Riau, tak hanya menimbulkan kerugian materiil, namun juga menimbulkan ancaman serius terhadap kesehatan warga, terutama anak-anak. Genangan air yang bertahan lama telah menciptakan kondisi yang ideal untuk berkembangnya berbagai penyakit. Laporan dari lapangan menunjukkan peningkatan kasus diare, muntah, demam, dan gatal-gatal di antara para pengungsi. Kondisi ini semakin memprihatinkan mengingat ribuan rumah terendam dan sekitar 17.000 jiwa terdampak banjir akibat luapan Sungai Siak.
Sejumlah warga yang mengungsi di tenda-tenda darurat di pinggir Jalan Yos Sudarso, melaporkan kondisi kesehatan keluarga mereka yang memprihatinkan. Tina (45), misalnya, menceritakan dua anaknya mengalami muntah dan diare hebat. Kekhawatiran akan kondisi kesehatan anak-anaknya mendorongnya untuk segera membawa mereka ke posko kesehatan yang didirikan oleh para relawan. "Anak saya tadi malam muntah-muntah dan diare," ujarnya dengan nada khawatir. "Saya jadi khawatir melihat kondisi mereka seperti itu. Semoga setelah berobat ini mereka sembuh." Kisah Tina mewakili keresahan banyak orang tua yang berada di situasi serupa. Mereka berharap bantuan dan penanganan medis segera diberikan untuk mencegah kondisi kesehatan anak-anak mereka semakin memburuk.
Bukan hanya anak-anak, warga lanjut usia pun merasakan dampak buruk dari banjir ini. Yulinarti (65), salah satu warga terdampak, mengeluhkan gatal-gatal yang dialaminya. Kondisi ini menambah beban penderitaan warga yang telah kehilangan harta benda akibat banjir. Sementara itu, Budi Prasetyo, seorang relawan kesehatan yang bertugas di posko kesehatan setempat, mengatakan bahwa posko tersebut menerima sekitar 15 pasien setiap harinya. "Mereka mengeluhkan demam, diare, gatal-gatal, dan sebagainya. Tadi sudah dilakukan penanganan oleh perawat," kata Budi. Para petugas medis memberikan obat-obatan dan vitamin kepada warga yang datang untuk mendapatkan perawatan. Meskipun pemerintah Kota Pekanbaru telah mendirikan posko tanggap darurat, tenda pengungsian, dan mendistribusikan bantuan makanan dan pakaian, namun penanganan kesehatan warga terdampak masih memerlukan perhatian serius dan ditingkatkan.
Kondisi sanitasi lingkungan yang buruk di lokasi pengungsian juga menjadi perhatian. Genangan air yang kotor dan bau menyisakan risiko penyakit yang terus mengintai. Perlunya pengawasan ketat dari pihak terkait untuk mencegah meluasnya wabah penyakit di antara para pengungsi. Upaya sanitasi lingkungan dan kesehatan publik perlu ditingkatkan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Penanganan medis yang tepat dan cepat sangat dibutuhkan untuk mencegah komplikasi yang lebih serius dan memastikan kesehatan warga terdampak dapat dipulihkan dengan cepat. Perlu ada koordinasi yang baik antara pemerintah, relawan, dan tenaga medis untuk memastikan semua warga terdampak mendapatkan perawatan yang memadai. Langkah-langkah preventif seperti penyediaan air bersih dan sanitasi yang memadai juga menjadi hal krusial yang perlu diprioritaskan.
Daftar Penyakit yang Dilaporkan:
- Diare
- Muntah
- Demam
- Gatal-gatal
- Batuk
Pemerintah Kota Pekanbaru perlu terus memantau situasi dan meningkatkan upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit di lokasi terdampak banjir. Ketersediaan obat-obatan dan tenaga medis yang cukup di posko kesehatan juga perlu dipastikan untuk memberikan perawatan yang optimal kepada warga yang sakit. Selain itu, edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan diri juga perlu dilakukan agar dapat mencegah penyebaran penyakit lebih lanjut.