Penerimaan Peserta Didik Baru SMA/SMK di Banten Dimulai, Gubernur Minta Transparansi dan Hentikan Praktik Titipan
Pemerintah Provinsi Banten secara resmi membuka Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (SPMB) untuk jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Sekolah Luar Biasa (SLB) pada tanggal 16 Juni. Gubernur Banten, Andra Soni, menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam proses penerimaan siswa baru ini. Ia juga meminta seluruh kepala sekolah untuk menolak segala bentuk praktik titipan yang dapat mencederai prinsip keadilan dalam pendidikan.
"Saya mengimbau kepada seluruh kepala sekolah dan jajaran Dinas Pendidikan untuk berkomitmen penuh dalam menjalankan SPMB secara jujur, adil, transparan, dan bertanggung jawab," tegas Andra Soni saat acara peluncuran SPMB yang berlangsung di SMKN 3 Kota Tangerang pada hari Jumat (16/6/2025).
Gubernur Andra Soni menyadari bahwa setiap tahunnya, pada masa penerimaan siswa baru, kerap kali terjadi praktik di mana orang tua siswa berusaha untuk menitipkan anaknya kepada pihak sekolah maupun pejabat terkait. Menanggapi hal ini, ia berharap agar praktik tersebut dapat dihilangkan pada tahun ini, mengingat pemerintah telah menyiapkan solusi alternatif bagi calon siswa yang tidak dapat tertampung di sekolah negeri.
"Saya menyadari betul, setiap penerimaan siswa baru selalu ada permintaan tolong untuk dibantu. Namun, saat ini, sudah ada program sekolah swasta gratis. Oleh karena itu, saya sangat berharap praktik titip-menitip ini tidak lagi terjadi. Kepala sekolah harus memiliki keteguhan, dan Kepala Dinas Pendidikan juga harus kokoh dalam menjalankan aturan yang berlaku," lanjutnya.
Andra Soni menjelaskan bahwa meskipun sekolah negeri menawarkan pendidikan gratis, kapasitas atau kuota yang tersedia sangat terbatas. Untuk mengatasi permasalahan ini, Pemerintah Provinsi Banten telah menjalin kerja sama dengan sejumlah sekolah swasta, sehingga siswa yang tidak berhasil diterima di sekolah negeri masih memiliki kesempatan untuk mendapatkan pendidikan gratis di sekolah swasta yang telah bermitra dengan pemerintah.
"Pada tahun ajaran 2024-2025, program sekolah gratis ini belum berjalan. Akibatnya, daya tampung sekolah negeri menjadi sangat terbatas, yang pada akhirnya mendorong sebagian orang tua untuk berupaya masuk ke sekolah negeri dengan berbagai cara, termasuk cara-cara yang tidak dibenarkan," ungkapnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten, Lukman, menjelaskan bahwa SPMB akan berlangsung mulai tanggal 16 hingga 23 Juni. Proses penerimaan siswa baru ini akan dilakukan melalui empat jalur utama, yaitu:
- Jalur Domisili: Jalur ini diperuntukkan bagi calon siswa yang berdomisili di sekitar sekolah yang dituju.
- Jalur Afirmasi: Jalur ini memberikan kesempatan kepada calon siswa dari keluarga kurang mampu atau penyandang disabilitas.
- Jalur Prestasi: Jalur ini memberikan penghargaan kepada calon siswa yang memiliki prestasi akademik maupun non-akademik yang membanggakan.
- Jalur Mutasi: Jalur ini diperuntukkan bagi calon siswa yang mengikuti perpindahan tugas orang tua.
Lukman menambahkan bahwa kuota untuk jalur domisili dan afirmasi masing-masing sebesar 30%, jalur prestasi sebesar 35%, dan jalur mutasi sebesar 5% dari total kuota penerimaan siswa baru.
Dalam sistem SPMB tahun ini, calon siswa tidak hanya dapat memilih sekolah negeri, tetapi juga dapat memilih sekolah swasta sebagai opsi kedua jika tidak diterima di sekolah negeri yang menjadi pilihan utama. "Sistem ini dikenal sebagai SPMB bersama, di mana siswa akan memilih sekolah negeri sebagai pilihan pertama, dan sekolah swasta sebagai pilihan kedua," pungkas Lukman.