PMI Tangerang Selatan Gagas Bank Darah Komunitas Tingkat Kelurahan
Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tangerang Selatan mengambil langkah inovatif dengan meluncurkan program Bank Darah Komunitas Kelurahan (BD2K). Inisiatif ini dirancang untuk memperkuat ketersediaan stok darah di wilayah tersebut, terutama setelah fluktuasi yang signifikan selama bulan Ramadan. Program ini secara resmi diluncurkan bertepatan dengan peringatan Hari Donor Darah Sedunia.
Kepala Unit Donor Darah (UDD) PMI Tangerang Selatan, Suhara Manullang, menjelaskan bahwa BD2K bertujuan untuk membangun basis data pendonor darah tetap di setiap kelurahan di Tangerang Selatan. Sistem ini akan beroperasi dengan melibatkan partisipasi aktif dari tingkat Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW), menciptakan jaringan donor yang responsif dan mudah diakses.
Suhara Manullang menjelaskan lebih lanjut, "Setiap warga yang telah diketahui golongan darahnya akan dicatat dalam database calon pendonor tetap. Kelurahan dan PMI kecamatan akan bertanggung jawab mengelola data ini dan bertindak sebagai pelaksana teknis di lapangan." Pendekatan ini diharapkan dapat mempercepat proses pencarian donor yang cocok ketika ada kebutuhan mendesak.
Inspirasi dari program ini berasal dari keberhasilan pendekatan komunitas dalam program kesehatan ibu dan anak, khususnya dalam memastikan ketersediaan donor darah untuk ibu hamil dengan risiko tinggi. Model yang sama diadaptasi untuk menciptakan sistem yang lebih luas dan inklusif.
Implementasi BD2K akan dimulai di Kelurahan Serpong, kemudian secara bertahap diperluas ke Pamulang dan Pondok Aren. Targetnya adalah mencakup seluruh 54 kelurahan di Tangerang Selatan. Langkah ini diambil mengingat kebutuhan darah harian di Tangerang Selatan mencapai sekitar 125 kantong, sementara stok yang tersedia hanya sekitar 900 kantong. Dengan demikian, pengembangan sistem pendukung yang proaktif menjadi sangat krusial.
Suhara Manullang menambahkan, "Kami tidak hanya fokus pada penyimpanan darah, tetapi juga membangun jaringan kepedulian di antara masyarakat." Diharapkan, program ini tidak hanya mengatasi masalah kekurangan darah, tetapi juga meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam kegiatan donor darah.