Serangan Mematikan di Gaza: Bus Staf Yayasan Kemanusiaan Diduga Jadi Target Hamas, Lima Tewas

Sebuah serangan tragis telah menimpa staf Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF), sebuah organisasi yang aktif menyalurkan bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza. Insiden yang menewaskan sedikitnya lima pekerja kemanusiaan asal Palestina ini terjadi saat bus yang mereka tumpangi diserang pada Rabu (11/6) malam.

GHF, dalam pernyataan resminya, menyebutkan bahwa bus tersebut membawa lebih dari dua lusin staf menuju pusat distribusi bantuan di wilayah barat Khan Younis. Serangan terjadi sekitar pukul 22.00 waktu setempat. Organisasi tersebut menduga kuat bahwa kelompok Hamas bertanggung jawab atas serangan brutal ini.

"Kami mengutuk keras serangan yang disengaja dan keji ini," tegas GHF dalam pernyataannya. "Mereka adalah para pekerja kemanusiaan yang mempertaruhkan nyawa setiap hari untuk membantu sesama."

GHF mengungkapkan bahwa seluruh penumpang bus adalah warga Palestina yang bekerja sebagai pekerja kemanusiaan. Organisasi tersebut saat ini masih berupaya mengumpulkan fakta lengkap terkait insiden tersebut, termasuk kemungkinan adanya staf yang disandera.

Sejak mulai beroperasi di Jalur Gaza pada akhir Mei, GHF telah menjadi sorotan. Penyaluran bantuan yang mereka lakukan didukung oleh pendanaan privat dan mendapatkan dukungan dari Israel dan Amerika Serikat. GHF mengklaim telah mendistribusikan jutaan makanan dalam beberapa minggu pertama operasinya.

Namun, keberadaan GHF juga menuai kritik. Mereka dituding tidak netral dan dikaitkan dengan insiden penembakan yang menewaskan warga sipil yang berkumpul di dekat pusat distribusi bantuan. Kementerian Kesehatan Gaza, yang dikelola oleh Hamas, melaporkan bahwa ratusan warga Palestina tewas atau terluka saat berusaha mendapatkan bantuan makanan sejak GHF beroperasi. Tuduhan ini dibantah oleh GHF dan Israel.

Hingga saat ini, Hamas belum memberikan tanggapan resmi atas tuduhan keterlibatan mereka dalam serangan terhadap bus staf GHF. Insiden ini menambah daftar panjang tragedi kemanusiaan yang terjadi di Jalur Gaza dan meningkatkan kekhawatiran akan keselamatan para pekerja kemanusiaan di wilayah konflik.