Tim Hukum Hasto Kristiyanto Klarifikasi Makna 'Ok Sip' dalam Pusaran Kasus Harun Masiku
Tim kuasa hukum Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto, Ronny Talapessy, berusaha meluruskan interpretasi publik terkait percakapan singkat antara kliennya dengan Saeful Bahri, mantan kader PDI-P, yang berbunyi "Ok Sip". Percakapan ini mencuat dalam persidangan dugaan suap terkait pergantian antar-waktu (PAW) anggota DPR RI dan perintangan penyidikan kasus Harun Masiku yang menyeret nama Hasto Kristiyanto.
Menurut Ronny Talapessy, penggunaan frasa "Ok Sip" oleh Hasto Kristiyanto dalam komunikasi tersebut tidak serta merta mengindikasikan persetujuan terhadap tindakan yang dilakukan Saeful Bahri. Percakapan itu sendiri merujuk pada informasi yang disampaikan Saeful Bahri kepada Hasto Kristiyanto mengenai penerimaan dana sebesar Rp 850 juta dari Harun Masiku. Ronny menegaskan bahwa interpretasi "Ok Sip" sebagai bentuk persetujuan adalah keliru dan tidak sesuai dengan konteks sebenarnya. Ia menyampaikan pernyataan ini di sela-sela persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta, menegaskan bahwa frasa itu tidak boleh diartikan sebagai lampu hijau untuk tindakan suap.
Ronny Talapessy juga menyoroti bahwa makna sebenarnya dari "Ok Sip" telah dikonfirmasi langsung oleh Saeful Bahri sendiri saat dihadirkan sebagai saksi oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam sidang sebelumnya. Kesaksian Saeful Bahri, menurut Ronny, memperkuat argumen bahwa Hasto Kristiyanto tidak memberikan restu atau menyetujui upaya suap yang terkait dengan permohonan PAW Harun Masiku. Bahkan, Ronny mengklaim bahwa Hasto Kristiyanto justru menunjukkan kemarahan ketika mengetahui adanya indikasi praktik suap dalam proses tersebut.
"Karena dibuktikan dengan sekjen sempat memarahi Saeful terkait dengan ada upaya suap kepada komisioner KPU," tegas Ronny, yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P Bidang Reformasi Sistem Hukum Nasional. Pernyataan ini mengindikasikan bahwa Hasto Kristiyanto mengambil sikap tegas terhadap tindakan yang dianggap melanggar hukum dan etika.
Lebih lanjut, Ronny Talapessy menjelaskan bahwa pada saat percakapan tersebut terjadi, Hasto Kristiyanto tengah disibukkan dengan berbagai agenda penting, termasuk persiapan dan pelaksanaan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 yang melibatkan Joko Widodo dan Ma’ruf Amin sebagai kandidat. Kesibukan ini, menurut Ronny, menyebabkan Hasto Kristiyanto tidak dapat memberikan perhatian penuh terhadap urusan-urusan pencalegan.
"Sekjen ini sangat sibuk, banyak sekali yang diurus tidak hanya masalah pencalegan saja, Pilpres 2019 diurus yang saat itu Jokowi dan Ma'ruf. Jadi banyak sekali urusan," pungkas Ronny, menekankan bahwa konteks percakapan "Ok Sip" harus dipahami dalam kerangka kesibukan dan prioritas Hasto Kristiyanto pada saat itu.
Berikut adalah poin penting yang disinggung Ronny Talapessy:
- 'Ok Sip' tidak berarti menyetujui
- Hasto marah dengan upaya suap
- Hasto fokus Pilpres 2019