Menteri Koperasi Ungkap Tantangan Program Kopdes Merah Putih: Ketakutan dan Kecurigaan Masyarakat Jadi Penghalang
Menteri Koperasi Soroti Hambatan Program Koperasi Desa Merah Putih
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM), Budi Arie Setiadi, mengidentifikasi sejumlah tantangan utama dalam implementasi program Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih. Ketakutan, kecurigaan, dan keraguan masyarakat menjadi penghalang utama dalam mewujudkan program ambisius ini.
Dalam diskusi tematik yang disiarkan melalui kanal YouTube Ombudsman RI, Budi Arie mengungkapkan bahwa banyak masyarakat yang masih merasa khawatir dan tidak yakin akan keberhasilan program Kopdes Merah Putih. Kecurigaan terhadap program ini juga menjadi faktor penghambat.
"Tiga musuh utama Kopdes Merah Putih adalah ketakutan, kecurigaan, dan keragu-raguan," tegas Budi Arie. Ia menambahkan bahwa keraguan masyarakat muncul karena pertanyaan mendasar, apakah program ini benar-benar akan berjalan dan memberikan manfaat.
Budi Arie menekankan bahwa Kopdes Merah Putih adalah inisiatif berani dari Presiden Prabowo Subianto, dan masyarakat tidak perlu merasa takut atau ragu untuk berpartisipasi. Ia mencontohkan momen menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, di mana Soekarno dan Hatta berdebat mengenai kesiapan negara.
"Dulu Bung Karno ditanya, bagaimana kita mau merdeka? Baru 10 persen rakyat Indonesia bisa baca tulis," ungkap Budi Arie. Namun, Soekarno menjawab bahwa kemerdekaan tidak bisa menunggu semua sumber daya manusia siap. Keberanian, menurut Budi Arie, adalah kunci utama dalam mewujudkan cita-cita besar.
Ia mengakui bahwa dirinya sendiri tidak memiliki pengalaman dalam mendirikan 80.000 koperasi desa. "Seluruh dunia cek. Ada enggak yang punya pengalaman negara bisa membentuk 80.000 koperasi? Enggak ada. Jadi memang keberanian awalnya, bukan keraguan-keraguan," ujarnya.
Budi Arie menjelaskan bahwa tujuan utama Kopdes Merah Putih adalah menurunkan tingkat pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Ia mengajak masyarakat untuk tidak terlalu curiga terhadap program ini dan menghilangkan rasa takut serta keraguan.
Perkembangan Pembentukan Kopdes Merah Putih
Budi Arie juga menyampaikan perkembangan terkini dalam pembentukan Kopdes Merah Putih. Hingga awal Juni 2025, tercatat sudah ada 79.743 koperasi desa yang terbentuk. Artinya, hanya sekitar 170-an koperasi lagi yang perlu didirikan untuk mencapai target 80.000 koperasi.
Ia menambahkan bahwa hampir semua provinsi di Indonesia telah mencapai target 100 persen, kecuali Papua Selatan, Papua Barat, dan Papua Pegunungan.
Target Operasional dan Peluncuran
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, mengumumkan bahwa 80.000 Koperasi Desa Merah Putih siap beroperasi pada 28 Oktober 2025. Tanggal tersebut akan menjadi momentum peluncuran program Koperasi Desa Merah Putih secara nasional.
"28 Oktober, nanti akan launching sudah, koperasinya, sudah jadi," ujar Zulkifli. Ia menambahkan bahwa pada tanggal peluncuran, setiap koperasi akan dilengkapi dengan klinik dan warung.
Presiden Prabowo Subianto awalnya menargetkan peluncuran Kopdes Merah Putih pada September 2025. Namun, Kemenko Pangan dan Kementerian Koperasi meminta waktu tambahan untuk memastikan persiapan yang lebih matang.
"Presiden minta dua bulan, tapi kami tawar, 'Pak kasih bonus lah satu bulan lagi'. Kita enggak bilang enggak bisa, siap. Tapi kami minta bonus tambah satu bulan, makanya 28 Oktober, nanti akan launching sudah, koperasinya, sudah jadi," tutur Zulhas.
Zulkifli Hasan menjelaskan bahwa pembentukan Kopdes Merah Putih bertujuan untuk membangun ekonomi desa dan menciptakan lapangan kerja. Program ini diharapkan dapat menyerap lebih dari 2 juta tenaga kerja, sehingga pemuda desa tidak perlu merantau dan memiliki harapan untuk masa depan yang lebih baik.