Timnas Indonesia Dibantai Jepang: Analisis Mendalam Kekalahan Telak di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Kekalahan telak Timnas Indonesia dari Jepang dengan skor 0-6 dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, menyisakan pekerjaan rumah besar bagi skuad Garuda. Pertandingan yang berlangsung di Suita City Football Stadium, Osaka, pada Selasa (10/6/2025), memperlihatkan jurang perbedaan kualitas yang signifikan antara kedua tim.

Pengamat sepak bola nasional, Gita Suwondo, menyoroti kekalahan ini sebagai cerminan dari perbedaan kelas di segala lini. Jepang, dengan permainan kolektif yang apik, berhasil mencetak gol melalui Daichi Kamada (dua gol), Takefusa Kubo, Ryoya Morishita, Shuto Machino, dan Mao Hosoya. Permainan tim Samurai Biru seperti tanpa cela, dengan penguasaan bola dominan dan transisi menyerang yang cepat.

Performa Indonesia dalam laga ini jauh berbeda dibandingkan pertemuan pertama di Stadion Gelora Bung Karno pada November 2024. Saat itu, meski kalah, Indonesia mampu memberikan perlawanan dengan mencatatkan delapan tembakan, empat di antaranya tepat sasaran. Namun, di Osaka, Indonesia gagal melepaskan satu pun tembakan ke arah gawang Jepang.

Menurut Suwondo, lini tengah Indonesia kesulitan mengimbangi agresivitas pemain Jepang. Ole Romeny, sebagai penyerang tunggal, tampak terisolasi dan kesulitan mengembangkan permainan. Setiap kali Romeny menguasai bola, ia selalu kehilangan bola dalam waktu singkat. Masuknya Ricky Kambuaya di babak kedua belum mampu mengubah keadaan secara signifikan.

Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, melakukan rotasi dengan menurunkan Beckham Putra dan Yance Sayuri sebagai starter. Namun, strategi ini tidak berjalan efektif. Jepang mampu mendominasi jalannya pertandingan dan menciptakan banyak peluang berbahaya.

Satu-satunya pemain Indonesia yang mendapat pujian adalah penjaga gawang Emil Audero. Meski dinilai kurang maksimal dalam mengantisipasi gol pertama Jepang, Audero tampil cukup baik dengan melakukan sejumlah penyelamatan gemilang. Penyelamatan-penyelamatan tersebut menghindarkan Indonesia dari kekalahan yang lebih memalukan.

Suwondo mengingatkan bahwa kekalahan ini harus menjadi pelajaran berharga bagi Timnas Indonesia. Masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, terutama dalam hal peningkatan kualitas pemain dan pemantapan strategi. Ia menyarankan agar Kluivert terus melakukan eksperimen dalam laga uji coba FIFA Matchday mendatang, dengan menghadapi tim-tim kuat dari Timur Tengah seperti Qatar, UEA, atau Irak.

Kluivert perlu mengevaluasi performa pemain secara menyeluruh dan mencari solusi untuk mengatasi masalah di lini tengah dan depan. Timnas Indonesia juga perlu meningkatkan kemampuan fisik dan mental agar mampu bersaing dengan tim-tim kuat di Asia.