Puluhan Institusi Pendidikan di Demak Terimbas Banjir Rob, Disdikbud Jateng Segera Turun Tangan

Banjir rob yang melanda wilayah Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, telah berdampak signifikan terhadap aktivitas pendidikan di daerah tersebut. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jawa Tengah mencatat setidaknya 30 sekolah dari berbagai jenjang pendidikan terendam banjir sejak Kamis, 22 Mei 2025. Bencana ini dipicu oleh jebolnya tanggul dan meluapnya air sungai yang merendam kawasan pemukiman dan fasilitas publik, termasuk sekolah.

Menurut Kasubag Program Disdikbud Jateng, Roberto Agung Nugroho, data terkini menunjukkan bahwa 24 Sekolah Dasar (SD), 4 Sekolah Menengah Pertama (SMP), serta 2 Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) terkena dampak langsung dari banjir rob ini. Sekolah-sekolah yang terdampak tersebar di berbagai desa di Kecamatan Sayung, meliputi Sriwulan, Sayung, Loireng, Prampelan, Surodadi, Timbulsloko, Purwosari, Bedono, Tugu, Sidogemah, Sidorejo, Kalisari, Karangasem, dan Gemulak. Beberapa sekolah yang terdampak parah diantaranya adalah SMA Negeri 1 Sayung dan SMK Negeri 1 Sayung.

Merespon situasi darurat ini, Disdikbud Jateng berencana untuk segera melakukan kunjungan langsung ke lokasi terdampak di Sayung. Langkah ini merupakan tindak lanjut dari arahan Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, yang menekankan pentingnya penanganan cepat dan pemberian bantuan kepada sekolah-sekolah yang terdampak. Agenda utama kunjungan tersebut meliputi:

  • Penyaluran Bantuan Darurat: Memberikan bantuan logistik dan peralatan yang mendesak dibutuhkan oleh sekolah-sekolah terdampak, khususnya SMA Negeri 1 Sayung dan SMK Negeri 1 Sayung.
  • Identifikasi Kebutuhan Mendesak: Melakukan asesmen komprehensif untuk mengidentifikasi kebutuhan spesifik masing-masing sekolah, termasuk kerusakan infrastruktur, kebutuhan peralatan belajar mengajar, dan kebutuhan lainnya yang menunjang kelancaran proses pembelajaran.
  • Koordinasi dengan Pihak Sekolah: Berkoordinasi erat dengan pihak sekolah untuk memastikan proses belajar mengajar tetap berjalan meskipun dalam kondisi terbatas, serta mengidentifikasi tingkat keparahan banjir rob di masing-masing lokasi.

Disdikbud Jateng menyadari bahwa akses menuju sekolah-sekolah tersebut terganggu akibat banjir, meskipun ruang kelas relatif aman. Prioritas utama saat ini adalah memastikan keselamatan siswa dan guru, serta meminimalkan dampak gangguan terhadap kegiatan belajar mengajar. Pemerintah daerah berupaya keras untuk mengatasi banjir dan memulihkan kondisi lingkungan agar kegiatan pendidikan dapat segera berjalan normal kembali.

Sebelumnya dilaporkan bahwa jebolnya tanggul di Kabupaten Demak telah menyebabkan banjir yang merendam belasan desa. Ribuan rumah terdampak, namun tidak ada laporan mengenai pengungsian warga. Hingga saat ini, beberapa desa di dua kecamatan masih tergenang banjir dengan ketinggian air mencapai setengah meter.