Kenaikan signifikan populasi lanjut usia (lansia) di Indonesia sejak tahun 2020 telah memicu peningkatan permintaan terhadap popok dewasa. Agung Husain M., Senior Brand Manager Parenty, mengungkapkan bahwa fenomena ini berkaitan erat dengan masalah inkontinensia urine yang umum dialami para lansia, yaitu kondisi hilangnya kontrol terhadap buang air kecil.

Agung menjelaskan bahwa peningkatan taraf hidup lansia di Indonesia berdampak pada pertumbuhan kelompok usia 45 tahun ke atas. Pertumbuhan ini terbilang signifikan, mencapai sekitar tiga persen setiap tahunnya. Data internal perusahaan menunjukkan bahwa sekitar 60 persen lansia di Indonesia mengalami inkontinensia urine. Lebih lanjut, Agung menyoroti bahwa mayoritas penderita inkontinensia urine adalah perempuan.

Faktor-faktor seperti kehamilan dan persalinan dapat melemahkan otot-otot panggul wanita, sehingga meningkatkan risiko inkontinensia urine. Agung juga mengamati potensi perubahan demografis di masa depan, di mana pertumbuhan populasi lansia dapat menyamai atau bahkan melampaui populasi bayi.

"Tren saat ini menunjukkan bahwa keluarga cenderung memiliki jumlah anak yang lebih sedikit, bahkan ada yang hanya memiliki satu atau dua anak. Hal ini mengindikasikan bahwa populasi lansia berpotensi untuk seimbang dengan populasi bayi di masa mendatang," ujar Agung.

Sejalan dengan peningkatan populasi lansia, permintaan terhadap popok dewasa juga mengalami peningkatan sekitar tiga persen setiap tahunnya. Pasar popok dewasa terbagi menjadi dua jenis utama: popok tipe perekat dan popok tipe celana. Popok tipe celana mengalami pertumbuhan yang paling pesat, bahkan mencapai dua digit hingga 12 persen. Sementara itu, popok tipe perekat cenderung stabil.

Agung menjelaskan bahwa peningkatan permintaan popok dewasa juga dipengaruhi oleh perubahan persepsi masyarakat. Dahulu, popok dewasa identik dengan orang sakit atau orang yang hanya bisa berbaring. Namun, kini masyarakat semakin menyadari manfaat popok dewasa bagi berbagai kalangan. Khususnya popok dewasa tipe celana, popularitasnya meningkat karena desainnya yang menyerupai celana dalam biasa, sehingga nyaman digunakan dan tidak terlihat menggembung. Hal ini membuat popok tipe celana cocok untuk lansia yang aktif dan tetap ingin menjaga mobilitas mereka.

Berikut adalah beberapa faktor yang memicu peningkatan permintaan popok dewasa:

• Peningkatan Populasi Lansia: Jumlah lansia yang terus bertambah menjadi pendorong utama peningkatan permintaan popok dewasa.
• Inkontinensia Urine: Kondisi ini umum dialami lansia dan membutuhkan solusi praktis seperti popok dewasa.
• Perubahan Persepsi Masyarakat: Kesadaran masyarakat tentang manfaat popok dewasa semakin meningkat, tidak hanya untuk orang sakit tetapi juga untuk menjaga kualitas hidup lansia yang aktif.
• Kenyamanan dan Kepraktisan: Popok dewasa tipe celana menawarkan kenyamanan dan kepraktisan karena desainnya yang menyerupai celana dalam biasa.