Serangan Udara Israel di Suriah Meningkat Pasca-Perubahan Kekuasaan: 17 Serangan di Daraa

Serangan Udara Israel di Suriah Meningkat Pasca-Perubahan Kekuasaan: 17 Serangan di Daraa

Serangan udara Israel di wilayah selatan Suriah kembali meningkat. Pada Senin malam, 10 Maret 2025, paling sedikit 17 serangan udara menghantam Provinsi Daraa, menurut laporan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia. Serangan ini menargetkan sejumlah lokasi strategis yang sebelumnya diduduki oleh pasukan pemerintah Suriah sebelum perubahan kekuasaan di Desember lalu. SANA, kantor berita resmi Suriah, mengkonfirmasi serangan tersebut, melaporkan bahwa pesawat tempur Israel menyerang wilayah sekitar kota Jbab dan Izraa di bagian utara Daraa. Laporan tersebut tidak merinci secara detail kerusakan atau korban jiwa yang ditimbulkan.

Insiden ini menandai eskalasi terbaru dalam serangkaian serangan udara Israel di Suriah sejak penggulingan Presiden Bashar al-Assad. Sejak Desember lalu, ratusan serangan telah dilakukan, sebagian besar menyasar fasilitas dan persenjataan militer yang sebelumnya berada di bawah kendali pemerintah lama. Israel berdalih bahwa serangan-serangan ini bertujuan untuk mencegah senjata dan aset militer jatuh ke tangan kelompok-kelompok yang dianggap sebagai ancaman keamanan nasional. Namun, klaim ini dibantah oleh pihak Suriah dan sejumlah organisasi hak asasi manusia internasional yang mengkritik tindakan Israel tersebut.

Lebih lanjut, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dalam pernyataan bulan lalu, menegaskan kembali komitmen negaranya untuk mendemiliterisasi wilayah selatan Suriah. Netanyahu secara tegas memperingatkan bahwa Israel tidak akan mentolerir kehadiran kelompok-kelompok bersenjata di dekat perbatasannya, menyatakan bahwa hal tersebut akan dianggap sebagai ancaman langsung bagi keamanan negara. Pernyataan tersebut menunjukkan niat Israel untuk terus melakukan intervensi militer di Suriah, selama dianggap perlu untuk menjaga keamanan perbatasannya dan mencegah proliferasi senjata yang berpotensi membahayakan.

Serangan-serangan ini terjadi dalam konteks situasi keamanan yang kompleks di Suriah. Negara tersebut masih bergulat dengan dampak dari perang saudara yang berkepanjangan, dan berbagai kelompok bersenjata masih aktif beroperasi di berbagai wilayah. Serangan udara Israel, meskipun didasarkan pada pertimbangan keamanan nasional, berpotensi memperburuk situasi kemanusiaan dan memicu eskalasi konflik yang lebih luas. PBB dan organisasi internasional lainnya telah menyerukan semua pihak untuk menahan diri dan mencari solusi damai untuk konflik di Suriah.

Rincian Serangan:

  • Tanggal: 10 Maret 2025
  • Lokasi: Provinsi Daraa, Suriah Selatan, khususnya sekitar kota Jbab dan Izraa.
  • Jumlah Serangan: Sekitar 17 serangan udara.
  • Target: Posisi-posisi militer yang sebelumnya digunakan oleh tentara Suriah, termasuk pos pengamatan dan tank.
  • Sumber Informasi: Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, SANA (Kantor Berita Suriah), AFP.

Situasi ini memerlukan pemantauan ketat dari komunitas internasional untuk mencegah eskalasi lebih lanjut dan melindungi warga sipil yang terdampak konflik.