Kemenaker Intensifkan Pengembangan 'Green Skills' untuk Pekerjaan Masa Depan Berkelanjutan
Kemenaker Aktif Kembangkan 'Green Skills' untuk Hadapi Era Ekonomi Hijau
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) mengambil langkah proaktif dalam menghadapi perubahan iklim dan transisi energi global dengan memprioritaskan pengembangan keterampilan hijau atau 'green skills' melalui program Employment of the Future. Inisiatif ini dirancang untuk mempersiapkan angkatan kerja Indonesia dalam menyongsong era ekonomi hijau yang berkelanjutan.
Green jobs, atau pekerjaan hijau, didefinisikan sebagai pekerjaan yang secara langsung berkontribusi pada pelestarian lingkungan, pengurangan emisi karbon, dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Sektor ini mencakup berbagai bidang pekerjaan, mulai dari energi terbarukan hingga pengelolaan limbah, membutuhkan tenaga kerja yang terampil dan berpengetahuan.
Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (Binalavotas) Kemenaker, Yassierli, menekankan pentingnya mempersiapkan tenaga kerja dengan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri hijau. Hal ini diungkapkannya pada Sabtu (7/6/2025), “Pekerjaan hijau akan menjadi tulang punggung ekonomi masa depan. Oleh karena itu, kita harus memahami karakteristik pekerjaan ini, area prioritasnya, dan kompetensi yang diperlukan untuk mendukungnya.”
Yassierli menambahkan bahwa tantangan utama yang dihadapi adalah merancang kerangka kompetensi yang adaptif dan memastikan bahwa pelatihan dan sertifikasi tersedia secara merata bagi seluruh masyarakat. Kemenaker berupaya mengatasi tantangan ini dengan mengembangkan program pelatihan yang komprehensif dan inklusif.
Program yang dijalankan Kemenaker tidak hanya fokus pada pengembangan keterampilan teknis, tetapi juga pada pembentukan mindset baru yang mendukung hubungan industrial yang harmonis, pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, serta keselamatan dan kesehatan kerja. Keterampilan non-teknis, seperti kemampuan beradaptasi, berpikir kritis, dan problem solving, juga menjadi fokus utama dalam kurikulum pelatihan.
“Semuanya harus diintegrasikan ke dalam sistem pengembangan sumber daya manusia yang holistik,” tegas Yassierli. Integrasi ini memastikan bahwa tenaga kerja Indonesia tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga memiliki pemahaman yang mendalam tentang prinsip-prinsip keberlanjutan dan tanggung jawab sosial.
Kemenaker juga berupaya membangun kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk industri, lembaga pendidikan, dan organisasi masyarakat sipil, untuk memastikan bahwa program pelatihan yang dikembangkan relevan dengan kebutuhan pasar kerja. Keterlibatan aktif dari stakeholder memastikan bahwa lulusan pelatihan memiliki keterampilan yang sesuai dengan tuntutan industri hijau.
Langkah-langkah yang diambil oleh Kemenaker ini merupakan fondasi penting dalam mempersiapkan tenaga kerja Indonesia untuk menghadapi tantangan dan peluang di era ekonomi hijau. Dengan investasi pada 'green skills', Indonesia dapat menjadi pemain kunci dalam transisi global menuju ekonomi yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Daftar Pekerjaan yang Berpotensi Berkembang di Era Ekonomi Hijau:
- Teknisi Panel Surya: Pemasangan, pemeliharaan, dan perbaikan sistem energi surya.
- Analis Efisiensi Energi: Mengevaluasi dan meningkatkan efisiensi penggunaan energi di berbagai sektor.
- Pengelola Limbah Berkelanjutan: Mengembangkan dan mengimplementasikan strategi pengelolaan limbah yang ramah lingkungan.
- Spesialis Bangunan Hijau: Merancang dan membangun bangunan yang hemat energi dan ramah lingkungan.
- Konsultan Keberlanjutan: Memberikan saran dan panduan kepada perusahaan dan organisasi tentang praktik keberlanjutan.