Marina Boom Banyuwangi: Integrasi Layanan Imigrasi Dorong Pariwisata Internasional
Marina Boom Banyuwangi: Integrasi Layanan Imigrasi Dorong Pariwisata Internasional
Pelabuhan Marina Boom di Banyuwangi, Jawa Timur, bersiap untuk menjadi pusat kegiatan maritim internasional yang lebih terintegrasi. Kehadiran Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) di pelabuhan ini akan mengakhiri kebutuhan yacht asing untuk mengurus izin di Tanjung Benoa, Bali. Langkah strategis ini diproyeksikan akan memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan pariwisata internasional di Banyuwangi dan sekitarnya.
Menurut Plt. Kepala Kantor Imigrasi Kelas III Banyuwangi, Eko Juniarto, pengajuan permohonan pendirian TPI di Marina Boom telah diajukan kepada Direktorat Jenderal Imigrasi. “Kami optimistis bahwa Surat Keputusan (SK) persetujuan akan segera diterbitkan,” ujarnya. Kehadiran TPI ini menandai babak baru bagi Banyuwangi dalam menarik minat wisatawan mancanegara yang datang dengan kapal pesiar. Sebelumnya, proses administrasi keimigrasian yang harus dilakukan di Bali menjadi kendala tersendiri. Kini, para pemilik yacht dapat langsung menyelesaikan proses keimigrasian di Banyuwangi, tanpa harus melakukan perjalanan tambahan.
Selain kemudahan izin sandar yacht, Kantor Imigrasi Banyuwangi juga tengah meningkatkan layanan kepada masyarakat. Sejumlah program inovatif digagas untuk memudahkan akses masyarakat terhadap layanan paspor. Salah satunya adalah layanan jemput bola, khususnya bagi pasien yang membutuhkan paspor untuk pengobatan di luar negeri. Petugas Imigrasi akan memfasilitasi pengambilan foto dan wawancara di rumah sakit atau rumah pasien. Layanan paspor juga diperluas hingga akhir pekan untuk mengakomodasi kesibukan masyarakat. Program lainnya meliputi pusat informasi dan pojok konsultasi keimigrasian bagi warga asing, yang akan ditempatkan di tempat-tempat publik dan lokasi penyelenggaraan event internasional di Banyuwangi.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menyambut baik pendirian TPI di Marina Boom. Beliau menekankan bahwa langkah ini akan mempermudah kedatangan wisatawan mancanegara dan memperpanjang durasi kunjungan mereka di Banyuwangi. "Dengan adanya TPI, wisatawan tak perlu lagi ke Benoa, Bali. Mereka bisa langsung mengurus keimigrasian di Banyuwangi, sehingga waktu liburan mereka lebih efisien dan berdampak positif bagi perekonomian daerah," kata Ipuk. Kehadiran TPI juga diharapkan akan semakin mengukuhkan Banyuwangi sebagai destinasi wisata internasional yang unggul di Jawa Timur.
Lebih lanjut, Kantor Imigrasi Banyuwangi juga berkomitmen pada pencegahan perdagangan orang melalui program desa binaan. Edukasi dan sosialisasi akan diberikan kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan mencegah tindak pidana tersebut. Program ini menunjukkan komitmen menyeluruh Kantor Imigrasi Banyuwangi tidak hanya dalam hal kemudahan layanan, tetapi juga dalam hal penegakan hukum dan perlindungan masyarakat.
Berbagai program inovatif tersebut menandai komitmen Kantor Imigrasi Banyuwangi untuk memberikan layanan terbaik dan mendukung pengembangan sektor pariwisata di Banyuwangi. Integrasi layanan imigrasi di Marina Boom diharapkan dapat menarik lebih banyak wisatawan mancanegara dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Keberhasilan ini juga dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam memadukan sektor pariwisata dan layanan publik yang efisien dan terintegrasi.