KKP Siapkan Strategi Revitalisasi Tambak di Pesisir Utara Jawa di Tengah Ancaman Tenggelamnya Lahan

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tengah menyusun strategi komprehensif untuk merevitalisasi lahan tambak di sepanjang pesisir utara Jawa (Pantura). Inisiatif ini dilakukan di tengah kekhawatiran akan potensi tenggelamnya lahan di wilayah tersebut, yang diperkirakan mencapai 20.000 hektar.

Langkah utama dalam revitalisasi ini adalah pengembangan budidaya ikan nila salin (tilapia) di lahan tambak yang ada. Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, mengungkapkan bahwa sekitar 78.558 hektar lahan tambak di Pantura mengalami kerusakan akibat praktik budidaya udang windu yang tidak berkelanjutan di masa lalu.

KKP telah melakukan uji coba revitalisasi tambak nila salin di Karawang dan menunjukkan hasil yang positif. Trenggono menekankan bahwa pembangunan tambak baru akan dilakukan dengan memperhatikan jarak aman dari garis pantai. Area antara tambak dan pantai akan ditanami mangrove sebagai bagian dari upaya rehabilitasi ekosistem pesisir.

"Kerusakan pesisir bisa disebabkan oleh faktor alam maupun aktivitas manusia seperti pembuatan tambak yang terlalu dekat dengan laut. Dalam program revitalisasi ini, kami akan membangun kembali ekosistem pesisir dengan menanam mangrove," ujar Trenggono.

Penanaman mangrove juga merupakan bagian dari rencana pembangunan tanggul laut raksasa (giant sea wall) yang rencananya akan dibangun hingga Gresik. Proyek ini diharapkan dapat melindungi wilayah pesisir dari abrasi dan intrusi air laut.

"Secara nasional, sudah ada rancangan untuk membangun giant sea wall. Bapak Presiden menginginkan proyek ini menjangkau hingga Gresik. Konsep revitalisasi yang kami usung adalah membangun tambak secara paralel dengan pembangunan hutan mangrove," jelas Trenggono.

Menyinggung soal kepemilikan lahan tambak di Pantura, Trenggono menjelaskan bahwa sebagian masih dimiliki oleh Kementerian Kehutanan. Oleh karena itu, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang agrikultur akan dilibatkan dalam pengelolaan tambak-tambak tersebut.

"Jika tambak tersebut milik masyarakat, kami akan berusaha merevitalisasinya dengan pola yang sama. Masyarakat akan dilibatkan dalam operasional dan pengelolaan tambak," imbuhnya.

Inisiatif revitalisasi tambak ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas perikanan budidaya di Pantura, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan pesisir dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.