Erick Thohir Serukan Suporter Jaga Citra Bangsa Saat Timnas Indonesia Hadapi China

Pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Tim Nasional (Timnas) Indonesia dan China menjadi momentum bagi Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, untuk mengingatkan para suporter agar menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas dan tidak melakukan tindakan diskriminatif. Pertandingan penting ini akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta.

Erick Thohir menekankan bahwa dukungan yang diberikan oleh suporter harus mencerminkan karakter bangsa Indonesia yang ramah dan inklusif. Ia berharap, para suporter dapat menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia adalah negara yang menjunjung tinggi toleransi dan menghormati perbedaan. Pernyataan ini muncul sebagai antisipasi terhadap potensi tindakan yang dapat merugikan citra bangsa di mata internasional.

"Saya berharap suporter kita bisa menunjukkan wajah bangsa yang sebenarnya. Kita bukan bangsa yang diskriminatif," ujar Erick Thohir kepada awak media di Jakarta.

Erick Thohir juga menyoroti bagaimana suporter Indonesia telah menunjukkan sikap positif dan sportif saat menjamu tim-tim kuat seperti Arab Saudi, Jepang, dan Australia. Ia berharap semangat yang sama dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan. Dukungan positif dari suporter akan memberikan energi tambahan bagi para pemain Timnas Indonesia untuk meraih hasil terbaik.

Selain imbauan kepada suporter yang hadir langsung di stadion, Erick Thohir juga mengingatkan para warganet untuk menjaga etika dan sopan santun dalam memberikan dukungan melalui media sosial. Ia berharap, komentar-komentar yang dilontarkan tetap konstruktif dan tidak mengandung unsur kebencian atau provokasi. Menurutnya, media sosial memiliki peran penting dalam membentuk opini publik, sehingga penggunaannya harus bijak dan bertanggung jawab.

Sebelumnya, Erick Thohir telah berulang kali menekankan pentingnya menghindari segala bentuk diskriminasi, rasisme, dan xenophobia dalam setiap pertandingan sepak bola di Indonesia. Ia tidak ingin kejadian serupa terulang kembali, di mana Indonesia mendapatkan sanksi dari FIFA akibat ulah segelintir suporter. Insiden diskriminasi terhadap tim Bahrain sebelumnya telah menjadi pelajaran berharga yang tidak boleh dilupakan.

Pertandingan antara Timnas Indonesia dan China bukan hanya sekadar ajang untuk meraih kemenangan, tetapi juga menjadi kesempatan untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia adalah negara yang menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas, toleransi, dan persatuan. Diharapkan, para suporter dapat menjadi duta bangsa yang baik dan memberikan kontribusi positif bagi kemajuan sepak bola Indonesia.