Dampak Negatif Penggunaan Gadget pada Perkembangan Otak Anak Usia Dini
Dampak Negatif Penggunaan Gadget pada Perkembangan Otak Anak Usia Dini
Seorang dokter spesialis anak dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyoroti bahaya screen time terhadap perkembangan otak anak, terutama pada usia di bawah dua tahun. Periode ini merupakan masa emas pertumbuhan otak, di mana plastisitas otak dan pembentukan sinapsis terjadi secara pesat. Paparan berlebihan terhadap layar elektronik seperti televisi, komputer, laptop, dan smartphone dapat mengganggu proses penting ini.
Screen time yang berlebihan dapat mengurangi interaksi anak dengan orang tua, yang sangat penting untuk perkembangan sosial dan emosional. Interaksi ini memengaruhi cara anak bermain, belajar, dan berinteraksi dengan dunia di sekitarnya. Kualitas dan kuantitas interaksi sosial berkurang karena waktu anak tersita untuk menatap layar.
Pengaruh pada Perilaku Bermain
Perilaku bermain pada bayi memiliki karakteristik khusus dalam hal kuantitas dan kualitas. Jika screen time mendominasi aktivitas bayi, durasi bermain akan menjadi lebih pendek. Selain itu, kompleksitas bermain dan fokus perhatian juga berkurang. Akibatnya, pengalaman berinteraksi dengan orang lain menjadi sangat minim, menghambat perkembangan keterampilan sosial dan emosional yang penting.
Pergeseran Tren Media
Jenis dan durasi media yang dikonsumsi anak-anak zaman sekarang sangat berbeda dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Dulu, televisi menjadi media utama dengan durasi screen time rata-rata 1 jam 20 menit. Namun, sejak tahun 2011, gadget pribadi seperti smartphone dan tablet telah menggantikan televisi sebagai media dominan dalam kehidupan anak-anak.
Contohnya, tren screen time di Kanada pada tahun 2011 menunjukkan peningkatan yang signifikan. Awalnya, hanya 39 persen anak yang terpapar gadget. Dalam kurun waktu dua tahun, angka ini melonjak menjadi 80 persen. Durasi paparan layar juga meningkat drastis, dari 1 jam 20 menit menjadi total 4 jam untuk paparan layar dari gadget dan televisi.
Perubahan ini menimbulkan kekhawatiran karena gadget pribadi menawarkan akses yang lebih mudah dan tanpa batas ke berbagai konten, termasuk konten yang tidak sesuai untuk anak-anak. Paparan berlebihan terhadap konten yang tidak sesuai dapat berdampak negatif pada perkembangan kognitif, emosional, dan sosial anak.
Rekomendasi
IDAI merekomendasikan agar orang tua membatasi screen time pada anak-anak, terutama yang berusia di bawah dua tahun. Anak-anak usia 2-5 tahun sebaiknya dibatasi screen time-nya tidak lebih dari 1 jam per hari dengan didampingi orang tua. Orang tua juga harus memilih konten yang sesuai dengan usia anak dan memastikan bahwa anak memiliki cukup waktu untuk bermain, berinteraksi dengan orang lain, dan melakukan aktivitas fisik.
Dengan membatasi screen time dan memberikan stimulasi yang tepat, orang tua dapat membantu anak-anak mencapai potensi maksimal mereka dan mencegah dampak negatif dari paparan layar yang berlebihan.