BTN Pacu Pembangunan Rumah Rendah Emisi Guna Dukung Ekonomi Hijau Nasional
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) semakin gencar dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Salah satu langkah nyata yang diambil adalah menargetkan pembangunan 10.000 unit rumah rendah emisi pada tahun 2025.
Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen BTN untuk mewujudkan ekonomi hijau, selaras dengan visi pemerintah untuk mencapai net zero emission pada tahun 2060. BTN menyadari bahwa sektor perumahan memiliki peran penting dalam upaya mitigasi perubahan iklim. Oleh karena itu, bank ini berupaya mendorong penggunaan material ramah lingkungan dalam pembangunan rumah.
Sebagai langkah strategis, BTN aktif menjembatani pelaku UMKM produsen material ramah lingkungan dengan para pengembang perumahan. Hal ini bertujuan untuk memperluas penggunaan material berkelanjutan dalam proyek-proyek perumahan. BTN menargetkan minimal 15 persen penggunaan material ramah lingkungan pada setiap unit rumah rendah emisi mulai tahun 2025.
Direktur Risk Management BTN, Setiyo Wibowo, menekankan bahwa perubahan iklim adalah isu global yang membutuhkan tindakan nyata. BTN, sebagai lembaga keuangan yang berperan sebagai enabler ekonomi, berkomitmen untuk mendukung pembangunan rumah rendah emisi demi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Upaya ini juga merupakan dukungan terhadap program Asta Cita Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk mewujudkan ekonomi hijau.
BTN menargetkan pembangunan 150.000 unit Rumah Rendah Emisi (RRE) hingga tahun 2029. Inisiatif ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam mengurangi emisi karbon dan limbah plastik.
Hingga akhir 2024, BTN telah menggandeng 8 pengembang yang mulai menerapkan 10 persen material ramah lingkungan dalam pembangunan 1.367 unit rumah. Setiyo menjelaskan bahwa jika target 150.000 unit rumah rendah emisi tercapai, maka akan ada pengurangan limbah plastik lebih dari 2,2 juta kilogram atau setara dengan 1,3 miliar bungkus mie instan. Selain itu, inisiatif ini juga akan mengurangi 2.425 ton emisi karbon, setara dengan menanam 110.000 pohon.
Dengan inisiatif ini, BTN tidak hanya menyediakan akses perumahan yang terjangkau dan layak huni, tetapi juga mendorong gaya hidup rendah emisi dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan bagi Indonesia. Komitmen ini sejalan dengan upaya global untuk mengatasi perubahan iklim dan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.
Target dan Inisiatif BTN dalam Pembangunan Rumah Rendah Emisi:
- Target 10.000 unit rumah rendah emisi pada tahun 2025.
- Roadmap pembangunan 150.000 unit Rumah Rendah Emisi (RRE) hingga tahun 2029.
- Target minimal 15 persen penggunaan material ramah lingkungan pada setiap unit rumah rendah emisi mulai 2025.
- Kemitraan dengan UMKM produsen material ramah lingkungan dan pengembang perumahan.
Dampak Positif dari Pembangunan Rumah Rendah Emisi:
- Pengurangan limbah plastik lebih dari 2,2 juta kilogram.
- Pengurangan 2.425 ton emisi karbon.
- Setara dengan menanam 110.000 pohon.