Ribuan Calon Jemaah Haji Furoda Gagal Berangkat: Penyebab, Kerugian, dan Solusi
Ribuan Calon Jemaah Haji Furoda Gagal Berangkat: Penyebab, Kerugian, dan Solusi
Impian ribuan umat Muslim Indonesia untuk menunaikan ibadah haji melalui jalur furoda pada tahun 2025 terpaksa pupus. Kegagalan penerbitan visa haji furoda menjadi penyebab utama, meninggalkan kekecewaan mendalam bagi para calon jemaah dan kerugian besar bagi agen travel haji. Lalu, apa sebenarnya haji furoda itu? Mengapa visa haji furoda tidak terbit tahun ini? Dan bagaimana nasib para calon jemaah yang telah membayar biaya haji?
Haji furoda merupakan jalur alternatif untuk menunaikan ibadah haji di luar kuota resmi pemerintah. Visa haji furoda diperoleh melalui undangan khusus dari Pemerintah Kerajaan Arab Saudi, khususnya dari maktab amir (kantor pangeran) atau keluarga kerajaan. Maktab amir bekerja sama dengan agen travel dari berbagai negara, termasuk Indonesia, untuk memberangkatkan jemaah haji furoda.
Biaya haji furoda terbilang fantastis, berkisar antara Rp 300 juta hingga Rp 400 juta per orang, tergantung pada paket yang dipilih. Agen travel biasanya menawarkan paket standar dan premium dengan perbedaan fasilitas yang signifikan. Mahalnya biaya haji furoda ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah biaya visa yang mencapai 60-70% dari total biaya haji. Selain itu, jemaah haji furoda juga menikmati fasilitas akomodasi yang lebih mewah, seperti menginap di hotel bintang lima di dekat Masjidil Haram.
Penyebab Visa Haji Furoda Tidak Terbit
Kegagalan penerbitan visa haji furoda tahun ini menimbulkan pertanyaan besar. Ketua Umum Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri), Firman M Nur, berpendapat bahwa kurangnya upaya pemerintah dalam memperoleh kuota haji tambahan dari Arab Saudi menjadi salah satu penyebab utama. Akibatnya, masyarakat terpaksa mengambil risiko dengan memilih jalur haji furoda.
Idealnya, visa haji furoda sudah mulai diterbitkan pada awal bulan Ramadhan. Namun, hingga akhir Ramadhan bahkan Syawal, tidak ada informasi mengenai penerbitan visa haji furoda. Beberapa agen travel memang mendapatkan kuota haji mujamalah dari Kedutaan Besar Arab Saudi, namun jumlahnya sangat terbatas. Haji mujamalah biasanya diberikan kepada instansi tertentu seperti TNI, Polri, dan MUI.
Kerugian Akibat Visa Haji Furoda Tidak Terbit
Tidak terbitnya visa haji furoda berdampak besar bagi agen travel haji. Kerugian terbesar berasal dari biaya hotel dan tiket pesawat yang telah dipesan. Sekjen Amphuri, Zaky Zakaria Anshary, menyatakan bahwa belum ada angka pasti mengenai total kerugian agen travel haji di seluruh Indonesia. Namun, diperkirakan biaya hotel per jemaah mencapai Rp 40-50 juta, sedangkan biaya tiket pesawat ke Jeddah sekitar Rp 30 juta.
Solusi dan Opsi Refund
Lalu, bagaimana nasib para calon jemaah haji furoda yang gagal berangkat? Beberapa agen travel haji menawarkan opsi pengembalian dana (refund) 100%. Namun, tidak semua calon jemaah memilih opsi ini. Sebagian besar memilih untuk tetap mengikuti program haji furoda pada tahun berikutnya. Bagi calon jemaah yang memilih refund, pengembalian dana akan dilakukan secara bertahap setelah ibadah haji selesai.
Melihat kondisi ini, Amphuri mengusulkan agar pemerintah berupaya mendapatkan kuota haji tambahan dari Arab Saudi. Dengan adanya kuota haji tambahan, calon jemaah akan lebih memilih jalur haji khusus yang lebih terjamin daripada haji furoda. Pemerintah diharapkan dapat mencari solusi terbaik agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan, sehingga impian umat Muslim Indonesia untuk menunaikan ibadah haji dapat terwujud dengan aman dan nyaman.
-
Opsi untuk jemaah yang gagal berangkat:
- Pengembalian dana (refund) 100%.
- Melanjutkan program haji furoda di tahun berikutnya.
-
Usulan dari Amphuri:
- Pemerintah berupaya mendapatkan kuota haji tambahan dari Arab Saudi.