Penggerebekan di Lapas Bengkalis: Tiga Napi dan Seorang Sipir Diduga Terlibat Pesta Narkoba
Petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bengkalis, Riau, dibuat geger dengan penangkapan tiga orang narapidana (napi) dan seorang sipir. Mereka diamankan atas dugaan terlibat dalam penyalahgunaan narkotika di dalam lingkungan lapas.
Kepala Lapas Kelas IIA Bengkalis, Kriston Napitupulu, mengungkapkan bahwa penggerebekan ini dilakukan berdasarkan laporan yang diterima pihaknya. Tim internal lapas bergerak cepat setelah menerima informasi mengenai adanya pesta narkoba yang melibatkan napi dan petugas.
"Kami menindaklanjuti laporan tersebut dengan melakukan penangkapan dan pengamanan terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) serta barang bukti. Tiga orang WBP dan satu petugas diduga kuat terlibat dalam pelanggaran hukum ini," tegas Kriston.
Menurut keterangan Kalapas, penangkapan dilakukan saat para pelaku diduga sedang mengkonsumsi dan mengedarkan narkoba. Kasus ini telah dilimpahkan kepada pihak kepolisian setempat untuk penyelidikan lebih lanjut. Polisi akan mendalami jaringan peredaran narkoba di dalam lapas dan mencari tahu asal-usul barang haram tersebut.
"Kami tidak akan mentolerir segala bentuk pelanggaran, baik yang dilakukan oleh warga binaan maupun petugas. Lapas Bengkalis berdiri di garda terdepan dalam perang melawan narkoba. Siapa pun yang terlibat, akan kami tindak tegas sesuai dengan aturan yang berlaku," tandas Kriston.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Kakanwil Ditjenpas) Riau, Maizar, mengapresiasi langkah cepat yang diambil oleh Lapas Bengkalis. Menurutnya, tindakan ini sejalan dengan arahan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan untuk menciptakan lingkungan lapas yang bersih dari narkoba.
Maizar menambahkan bahwa Lapas Bengkalis secara rutin melakukan razia mendadak, tes urine, dan pengawasan ketat terhadap seluruh aktivitas di dalam lapas. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir potensi masuknya narkoba dan barang-barang terlarang lainnya.
"Kami ingin memastikan bahwa Lapas Bengkalis bukan tempat yang nyaman bagi para pelaku kejahatan, terutama narkoba. Kami ingin menciptakan lembaga pembinaan yang benar-benar bersih dan menjadi tempat rehabilitasi yang efektif," ujarnya.
Kakanwil juga menekankan pentingnya kerja sama dengan aparat penegak hukum, seperti Polres Bengkalis, untuk memperkuat pengawasan dan mencegah peredaran narkoba di dalam lapas. Dukungan penuh juga diberikan oleh berbagai pihak, termasuk masyarakat dan organisasi anti-narkoba, dalam upaya mewujudkan lapas yang bersih dan bebas dari narkoba.
Berikut point penting dalam berita ini:
- Penangkapan tiga napi dan seorang sipir di Lapas Bengkalis atas dugaan penyalahgunaan narkoba.
- Penggerebekan dilakukan berdasarkan laporan adanya pesta narkoba di dalam lapas.
- Kasus dilimpahkan ke kepolisian untuk penyelidikan lebih lanjut.
- Kalapas menegaskan tidak akan mentolerir segala bentuk pelanggaran terkait narkoba.
- Kakanwil Ditjenpas Riau mengapresiasi tindakan cepat Lapas Bengkalis dan menekankan pentingnya menciptakan lapas yang bersih dari narkoba.
- Lapas Bengkalis rutin melakukan razia, tes urine, dan pengawasan ketat.
- Kerja sama dengan aparat penegak hukum terus diperkuat.