Pemuda Kediri Peringati Hari Lahir Tan Malaka dengan Ziarah dan Tadarus

Sejumlah pemuda di Kediri, Jawa Timur, menggelar serangkaian kegiatan untuk memperingati hari kelahiran Pahlawan Nasional, Tan Malaka, yang jatuh pada tanggal 2 Juni. Inisiatif ini dipelopori oleh kelompok literasi Tualang Buku.

Kegiatan utama meliputi ziarah ke makam yang diyakini sebagai tempat peristirahatan terakhir Tan Malaka. Makam tersebut terletak di pemakaman umum Desa Selopanggung, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri. Lokasi ini diidentifikasi oleh sejarawan Harry A. Poeze pada tahun 2007.

Selain makam, rombongan pemuda juga mengunjungi monumen di Desa Petok, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, yang dianggap sebagai lokasi penting dalam sejarah pergerakan Tan Malaka di wilayah tersebut. “Kami membersihkan dan berziarah di kedua tempat tersebut,” ujar Iwan Kurniawan, perwakilan Tualang Buku.

Iwan Kurniawan yang juga seorang aktivis literasi, menambahkan bahwa kegiatan peringatan dilanjutkan dengan tadarus buku-buku karya Tan Malaka dan napak tilas jejak pergerakannya di Kediri. Tadarus buku diadakan di kawasan Kampung Inggris, Pare.

Menurut Iwan, berbagai kegiatan pendukung seperti baca puisi dan nonton bareng juga akan digelar di beberapa lokasi di Jawa Timur. Tujuannya adalah menjadikan bulan Juni sebagai "Bulan Tan Malaka", sebagai bentuk penghormatan serupa dengan "Bulan Bung Karno" di Blitar.

"Kami ingin generasi muda tidak melupakan sejarah, terutama tokoh revolusioner multitalenta seperti Tan Malaka," tegas Iwan. Peringatan ini juga bertujuan untuk mendorong generasi muda membaca buku-buku Tan Malaka agar memahami pemikirannya yang masih relevan hingga saat ini.

Tan Malaka, yang lahir di Pandam Gadang, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, adalah Pahlawan Nasional yang ditetapkan melalui Keppres nomor 53 oleh Presiden Soekarno pada 28 Maret 1963. Makamnya di Selopanggung telah dipindahkan secara simbolis oleh keluarga pada tahun 2017 ke tanah kelahirannya di Sumatera Barat.