Nelayan Nunukan Merugi Ratusan Juta Akibat Pencurian Mesin Perahu di Tengah Cuaca Ekstrem

Gelombang kekecewaan dan kerugian finansial melanda Kampung Rumput Laut, Mamolok, Nunukan, Kalimantan Utara, setelah empat mesin tempel perahu milik nelayan raib digondol maling. Insiden yang terjadi pada Senin (2/6/2025) dini hari ini, diperkirakan menyebabkan kerugian mencapai lebih dari seratus juta rupiah, memukul keras mata pencaharian warga setempat.

Menurut keterangan warga, aksi pencurian ini diduga terjadi saat cuaca buruk melanda wilayah tersebut. Angin kencang dan hujan deras menyebabkan pemadaman listrik, menciptakan kondisi ideal bagi pelaku untuk melancarkan aksinya tanpa terdeteksi. Kamaruddin, seorang tokoh masyarakat setempat, mengungkapkan bahwa puluhan perahu nelayan biasanya bersandar di sekitar jembatan baru di RT 10 dan RT 12 Kampung Mamolok. Pagi itu, empat pemilik perahu mendapati mesin tempel 15 PK mereka telah hilang.

Warga menduga pelaku pencurian menggunakan perahu dan memiliki pengetahuan mendalam tentang lokasi kejadian. Mereka meyakini bahwa pelaku tidak hanya satu orang, mengingat berat dan ukuran mesin yang dicuri. Modus operandi pelaku juga menunjukkan perencanaan yang matang, memanfaatkan kondisi cuaca ekstrem dan pemadaman listrik untuk menghindari perhatian warga.

"Tiga perahu kehilangan satu mesin dari dua mesin yang terpasang, sementara satu perahu kehilangan satu-satunya mesinnya, membuat mereka tidak bisa melaut," jelas Kamaruddin.

Kerugian akibat pencurian ini sangat signifikan bagi para nelayan. Harga satu unit mesin tempel 15 PK diperkirakan mencapai sekitar 28 juta rupiah. Total kerugian dari empat mesin yang hilang diperkirakan mencapai 112 juta rupiah. Para korban telah melaporkan kejadian ini kepada Bhabinsa dan Bhabinkamtibmas setempat untuk segera dilakukan penyelidikan.

"Kami berharap nomor mesin yang tertera pada nota pembelian dapat membantu petugas dalam melacak pelaku," ujar salah seorang korban.

Kejadian ini menjadi peringatan keras bagi warga Kampung Rumput Laut. Meskipun jembatan baru telah dilengkapi dengan fasilitas kamar mandi dan pos penjagaan, warga belum sempat membentuk jadwal ronda yang teratur. Kamaruddin mengakui bahwa kelalaian dalam menjaga keamanan lingkungan menjadi faktor pemicu terjadinya pencurian ini. Warga berencana untuk segera membahas sistem keamanan lingkungan (siskamling) dan meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi tindak kriminal lainnya.

  • Daftar Kerugian:

    • Empat mesin tempel perahu hilang
    • Total kerugian diperkirakan mencapai Rp 112 juta
    • Aktivitas melaut terhambat
  • Upaya yang Dilakukan:

    • Melaporkan kejadian kepada pihak berwajib
    • Berharap nomor mesin pada nota pembelian dapat membantu pelacakan
    • Merencanakan peningkatan sistem keamanan lingkungan (siskamling)

Kehilangan ini tidak hanya berdampak pada kerugian finansial, tetapi juga mengganggu aktivitas melaut yang menjadi sumber utama penghidupan warga Kampung Rumput Laut. Diharapkan pihak kepolisian dapat segera mengungkap pelaku pencurian dan memulihkan keamanan di wilayah tersebut. Warga pun berkomitmen untuk meningkatkan kewaspadaan dan kerjasama dalam menjaga keamanan lingkungan agar kejadian serupa tidak terulang kembali.