Tragedi di Makassar: Siswa SD Meninggal Dunia Usai Diduga Jadi Korban Kekerasan Teman Sekolah
Kota Makassar dikejutkan dengan kabar duka seorang siswa Sekolah Dasar (SD) berinisial AF (15) yang meninggal dunia setelah diduga mengalami tindakan kekerasan. Korban diduga menjadi korban pengeroyokan oleh sejumlah temannya sepulang sekolah. Kasus ini tengah menjadi sorotan dan memicu keprihatinan di kalangan masyarakat.
Ical Jamaluddin, ayah dari AF, mengungkapkan bahwa kejadian bermula dari perkelahian yang melibatkan anaknya dengan teman sekelas beberapa waktu lalu. Insiden tersebut membuat pihak sekolah memanggil kedua orang tua siswa yang bersangkutan. Namun, Ical menyayangkan bahwa mediasi yang diharapkan tidak berjalan maksimal karena ketidakhadiran sang istri tepat waktu.
"Waktu ada kejadian perkelahian anak saya di sekolah, orang tua murid memang dipanggil, tapi istri saya terlambat. Keluarga orang tua murid yang lawannya itu datang duluan di sekolah," tutur Ical.
Menurut penuturan Ical, perkelahian tersebut dipicu oleh tindakan perundungan atau ejekan yang kerap diterima AF dari teman-temannya. Ejekan tersebut diduga menyulut emosi AF hingga berujung pada perkelahian fisik.
"Gara-gara apa dia (berkelahi) yang saya dengar ditanya sama temannya (AF) itu katanya anak saya dikatai. Dicaci maki. Makanya dia (AF) marah," jelasnya.
Setelah kejadian perkelahian itu, AF diduga menjadi korban pengeroyokan oleh tiga orang yang identitasnya belum diketahui. Setelah tiba di rumah, AF mulai mengeluhkan sakit di bagian dada dan kepala.
"Saya baru dapat kabar bahwa anak saya dikeroyok nanti di rumah sakit saya dapat. Jadi sebelum masuk rumah sakit itu anak saya itu sudah merasa kesakitan di dada dan di kepala. Itu awal mulanya kenapa dia (AF) masuk rumah sakit," ujar Ical.
Keluarga yang curiga dengan kondisi AF yang semakin memburuk, menduga bahwa pengeroyokan menjadi penyebab utama. AF bahkan sempat menunjuk bagian dada dan kepalanya yang terasa sakit.
"Jadi kami keluarga itu merasa curiga itu anak itu bisa gawat begitu salah satunya penyebabnya dikeroyoknya itu. Karena yang mengeroyoknya ini pengakuan anak ini (AF) dia tunjuk dadanya dengan kepalanya," imbuhnya.
Perlu diketahui, AF yang telah berusia 15 tahun masih duduk di kelas 6 SD. Hal ini dikarenakan sebelumnya AF sempat mengenyam pendidikan di pesantren. Namun, karena suatu hal, AF berhenti dari pesantren dan terlambat masuk sekolah formal.
Setelah menjalani perawatan intensif di rumah sakit selama beberapa hari, AF menghembuskan napas terakhirnya pada hari Jumat (30/5). Kasus ini masih dalam penyelidikan pihak berwajib untuk mengungkap pelaku dan motif di balik tindakan kekerasan yang merenggut nyawa AF.
Poin-poin penting dalam berita:
- Siswa SD di Makassar meninggal dunia diduga akibat pengeroyokan.
- Korban sempat berkelahi dengan teman sekelas sebelum kejadian.
- Korban mengeluhkan sakit di dada dan kepala sebelum dibawa ke rumah sakit.
- Keluarga menduga pengeroyokan menjadi penyebab utama kematian korban.
- Korban berusia 15 tahun dan duduk di kelas 6 SD karena sempat bersekolah di pesantren.
Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya pengawasan dan perlindungan terhadap anak-anak dari segala bentuk kekerasan, baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. Pihak berwajib diharapkan dapat segera mengungkap kasus ini dan memberikan keadilan bagi korban serta keluarganya.