Tragedi Gunung Kuda: Belasan Penambang Galian C Cirebon Ditemukan Meninggal Akibat Longsor
Hujan deras yang mengguyur wilayah Cirebon dan sekitarnya diduga menjadi pemicu terjadinya longsor di area pertambangan Galian C Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon. Peristiwa nahas ini mengakibatkan 14 orang penambang dilaporkan meninggal dunia.
Tim SAR gabungan dari berbagai instansi, termasuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, kepolisian, dan relawan, telah diterjunkan ke lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi dan identifikasi korban. Proses identifikasi korban melibatkan tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jabar yang bekerja melalui beberapa tahapan sistematis.
Berikut adalah daftar nama-nama korban meninggal dunia yang berhasil diidentifikasi:
- Andri (41), warga Desa Padabenghar, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan.
- Sukadi (48), warga Desa Buntet, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon.
- Sanuri (47), warga Desa Semplo, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon.
- Sukendra, warga Desa Girinata, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon.
- Dendi Hirmawan (40), warga Desa Cimenyan, Kabupaten Bandung.
- Sarwah (36), warga Kelurahan Kenanga, Blok Pontas, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon.
- Rusjaya (48), warga Desa Beberan, Blok Beberan RT 02 RW 01, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon.
- Rion Firmansyah, warga Desa Kepuh, Blok Gunung Santri, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon.
- Rino Ahmadi (28), warga Desa Cikalahang, Blok III, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon.
- Ikad Budiarso (47), warga Desa Budur, Blok Karang Wangi, Kecamatan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon.
- Toni (46), warga Desa Kepuh, Blok Benggoi, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon.
- Wastoni Hamzah (25), warga Desa Krangkeng, Blok Lurah, Kecamatan Srengseng, Kabupaten Indramayu.
- Jamaludin (49), warga Desa Krangkeng, Blok Lurah, Kecamatan Srengseng, Kabupaten Indramayu.
- Suparta (42), warga Desa Kepuh, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon.
Kombes Pol Hendra Rochmawan, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar, menjelaskan bahwa proses identifikasi melibatkan lima fase utama, mulai dari olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), pemeriksaan jenazah (Post Mortem), pengumpulan data sebelum kejadian (Ante Mortem), rekonsiliasi data, hingga penyerahan jenazah kepada pihak keluarga (Debriefing). Proses ini dilakukan secara cermat dan teliti untuk memastikan identitas korban secara akurat.
Sebelumnya, dilaporkan bahwa 18 orang telah ditemukan di lokasi longsor, dengan rincian 14 orang meninggal dunia dan 4 orang mengalami luka-luka. Operasi pencarian dan penyelamatan masih terus berlangsung untuk memastikan tidak ada lagi korban yang tertimbun longsor. Pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan menghindari aktivitas di sekitar area rawan longsor, terutama saat kondisi cuaca ekstrem.