Kerinduan Rasa Tanah Air: Jemaah Haji Indonesia Serbu Kuliner Nusantara di Tanah Suci
Usai menunaikan ibadah Salat Jumat berjamaah di hotel tempat mereka menginap, sejumlah jemaah haji asal Indonesia terlihat antusias mencari hidangan khas Nusantara. Sebuah warung yang menjajakan beragam kuliner Indonesia menjadi tujuan utama para jemaah yang rindu akan cita rasa kampung halaman.
Warung yang berlokasi di salah satu lantai hotel tersebut menawarkan beragam pilihan menu, mulai dari soto ayam yang segar, bakso yang gurih, sayur lodeh yang kaya rempah, hingga cah kangkung yang menggugah selera. Tak ketinggalan, berbagai gorengan seperti tempe mendoan, tahu isi, dan pisang goreng juga tersedia untuk memanjakan lidah para jemaah.
Harga yang ditawarkan pun relatif terjangkau, dengan gorengan dijual mulai dari 2 Riyal Saudi (SAR) atau sekitar Rp 8.600 per buah, sementara seporsi soto dibanderol dengan harga 15 SAR atau sekitar Rp 65.000.
Antrean panjang terlihat di depan warung, dengan para jemaah haji bersemangat memesan gorengan dan soto. Beberapa dari mereka bahkan membeli dalam jumlah banyak untuk dinikmati bersama teman-teman satu rombongan.
Dwi, seorang jemaah haji asal Tegal, mengaku sengaja datang ke Hotel 502 demi menikmati soto dan gorengan. Ia yang menginap di sektor 2 rela menempuh perjalanan menggunakan taksi untuk mencapai hotel tersebut.
"Kebetulan ada teman dari kloter kami yang posting [informasi tentang warung ini], jadi langsung cari makanan," ujar Dwi.
Ia mengungkapkan kebahagiaannya dapat menikmati soto dan gorengan di Makkah. Menurutnya, rasa soto tersebut mengingatkannya akan suasana Tegal.
"Masyaallah, rasanya seperti di Indonesia banget. Berasa kayak di Tegal," ungkapnya dengan nada gembira.
Fenomena pedagang makanan khas Indonesia yang menjamur di sekitar hotel-hotel jemaah haji Indonesia menjadi pemandangan umum. Biasanya, para pedagang kue mulai menjajakan dagangannya pada pagi hari, menawarkan beragam camilan khas Nusantara.
Selain itu, Kementerian Agama juga menyediakan makanan khas Nusantara sebanyak tiga kali sehari untuk seluruh jemaah Indonesia. Bahkan, sebanyak 475 ton bumbu asli Indonesia didatangkan ke Saudi melalui BPKH Limited untuk didistribusikan dan digunakan oleh dapur katering yang bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dalam menyediakan makanan bagi jemaah haji.