Kupatan Sombron: Ritual Syukur dan Pembersihan Diri di Jantung Kabupaten Semarang

Dusun Sombron, yang terletak di Desa Tlompakan, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, baru-baru ini menjadi saksi perayaan meriah tradisi Kupatan, yang menarik perhatian ratusan warga. Acara yang menjadi bagian tak terpisahkan dari rangkaian Merti Dusun ini merupakan wujud syukur mendalam kepada Tuhan atas limpahan berkah dan kesejahteraan yang dirasakan oleh masyarakat setempat.

Warga berbondong-bondong membawa berbagai macam hidangan lezat, dengan ketupat menduduki posisi sentral sebagai menu utama yang tak pernah absen. Lebih dari sekadar hidangan tradisional, ketupat memiliki makna filosofis yang mendalam bagi masyarakat Jawa, melambangkan pengakuan kesalahan dan permohonan ampunan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

"Dalam bahasa Jawa, 'kupat' berarti 'ngaku lepat', yang berarti mengakui kesalahan dan memohon ampun kepada Tuhan," ungkap Sunardi, Kepala Desa Tlompakan, pada hari Jumat (30/5/2025). Tradisi Kupatan ini telah diwariskan dari generasi ke generasi dan selalu diselenggarakan pada bulan Juni, mengikuti perhitungan waktu adat yang telah ditetapkan.

Sebelum menuju punden atau makam leluhur, warga mengikuti prosesi penyucian diri di Kali Manggis, sebuah tempat yang dianggap sakral dalam tradisi setempat. Sungai ini menjadi simbol pembersihan diri sebelum menghadap para leluhur.

"Sebelum menuju ke punden atau makam leluhur, badan perlu disucikan dulu di sini. Baru setelah itu bisa menuju makam para sesepuh dan pendahulu," jelas Sunardi.

Setelah prosesi Kupatan selesai, acara dilanjutkan dengan bersih dusun, kirab tumpeng, dan pagelaran wayang kulit. Semua kegiatan ini dipersiapkan secara gotong royong oleh warga selama kurang lebih dua bulan, menunjukkan semangat kebersamaan dan gotong royong yang kuat.

Camat Tuntang, Aris Setyawan, menekankan pentingnya melestarikan tradisi Kupatan sebagai bagian tak terpisahkan dari budaya Jawa. Menurutnya, Kupatan adalah wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa agar masyarakat semakin sejahtera.

"Kupatan merupakan bagian dari budaya Jawa yang harus terus diuri-uri atau dilestarikan. Ini sebagai wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa agar masyarakat semakin sejahtera," kata Aris Setyawan.

Tradisi Kupatan di Dusun Sombron bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga sebuah pengingat akan pentingnya menjaga nilai-nilai luhur budaya Jawa, bersyukur atas nikmat yang diberikan, dan senantiasa memohon ampunan kepada Tuhan Yang Maha Esa.