Pemprov DKI Jakarta Terapkan Strategi Multisektoral untuk Penanggulangan Banjir
Pemprov DKI Jakarta Terapkan Strategi Multisektoral untuk Penanggulangan Banjir
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, memaparkan sejumlah langkah strategis yang akan diimplementasikan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (Pemprov DKI) dalam upaya penanggulangan banjir. Berbeda dengan pendekatan sebelumnya, strategi yang diusung kali ini menekankan pada pendekatan terintegrasi dan multisektoral, melibatkan berbagai pihak dan menggabungkan berbagai metode penanganan. Salah satu fokus utama adalah pembangunan sumur resapan. Namun, berbeda dari program sebelumnya, pembangunan sumur resapan ini akan dipusatkan di saluran-saluran air, bukan di badan jalan, demi memaksimalkan efektivitas dan menghindari gangguan infrastruktur jalan raya.
Selain pembangunan sumur resapan, Pemprov DKI akan melanjutkan program pengerukan sungai dan pembangunan sodetan. Pramono menegaskan komitmennya untuk melanjutkan program-program yang telah terbukti efektif dalam mengurangi dampak banjir. "Pengerukan sungai dan pembangunan sodetan akan terus dilakukan secara berkelanjutan," tegas Pramono dalam keterangan pers di Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan, Selasa (4/3/2025). Ia menekankan bahwa program-program ini merupakan bagian integral dari strategi jangka panjang Pemprov DKI dalam mengatasi permasalahan banjir yang telah lama menjadi tantangan bagi warga Jakarta.
Sebagai langkah antisipasi dan mitigasi, Pemprov DKI juga akan mengoptimalkan peran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dalam melakukan modifikasi cuaca. Pramono menginstruksikan BPBD untuk segera melakukan modifikasi cuaca dalam lima hari ke depan guna mengurangi intensitas hujan dan meminimalisir risiko banjir. Kerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga telah dilakukan dalam persiapan kegiatan modifikasi cuaca ini. "Kami telah berkoordinasi dengan BNPB dan modifikasi cuaca direncanakan akan dilaksanakan paling lambat hari Kamis," ungkap Pramono.
Lebih lanjut, Gubernur Pramono menekankan komitmen Pemprov DKI dalam menangani permasalahan banjir sebagai tanggung jawab penuh pemerintah daerah. "Kami tidak akan saling menyalahkan, melainkan fokus pada solusi. Penanggulangan banjir merupakan tanggung jawab utama Pemprov DKI," ujarnya. Pemprov DKI berkomitmen untuk terus berupaya keras dalam mencari solusi dan memberikan pelayanan terbaik bagi warganya.
Selain strategi teknis, Pemprov DKI juga akan mengaktifkan kembali program Kampung Siaga Bencana (KSB). KSB dirancang sebagai program kolaboratif yang melibatkan pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dalam meningkatkan kesiapsiagaan dan kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana. Program ini bertujuan untuk memperkuat ketahanan masyarakat terhadap bencana dan memastikan respon yang cepat dan efektif ketika bencana terjadi. "KSB akan diaktifkan kembali dan difokuskan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi risiko bencana," tambah Pramono. Program ini diharapkan dapat memperkuat sinergi dan kolaborasi dalam menghadapi tantangan banjir di Jakarta.
Pemprov DKI Jakarta berkomitmen untuk terus mengembangkan dan mengimplementasikan strategi penanggulangan banjir yang komprehensif, terintegrasi, dan berkelanjutan. Komitmen ini tercermin dalam berbagai program yang dijalankan, mulai dari infrastruktur, teknologi, hingga pemberdayaan masyarakat. Dengan pendekatan multisektoral ini, diharapkan permasalahan banjir di Jakarta dapat teratasi secara efektif dan berkelanjutan.