Gallery Rajut: Kisah Sukses UMKM Bandung yang Menginspirasi dan Memberdayakan Difabel
Di Kota Bandung, sebuah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bernama Gallery Rajut (Galleraj.id) telah membuktikan bahwa bisnis tidak hanya tentang keuntungan, tetapi juga tentang memberikan dampak positif bagi masyarakat. Didirikan oleh Eka Rahmat Jaya, Galleraj.id bukan hanya sekadar merek kerajinan rajut, melainkan sebuah gerakan sosial yang memberdayakan para penyandang disabilitas.
Kisah Galleraj.id bermula dari usaha keluarga yang dirintis sejak tahun 1970-an oleh kakek Eka. Awalnya, usaha ini fokus pada produksi pakaian hangat yang memanfaatkan iklim sejuk Bandung. Namun, seiring berjalannya waktu, usaha ini mengalami pasang surut. Pada masa transisi generasi, ayah Eka berinovasi dengan mengubah citra sweater dari pakaian yang identik dengan orang tua menjadi pakaian yang modis dan bisa dipakai sehari-hari oleh semua kalangan usia. Transformasi ini berhasil menyelamatkan bisnis keluarga dari keterpurukan.
Namun, titik balik sesungguhnya bagi Galleraj.id terjadi saat pandemi Covid-19 melanda. Penjualan menurun drastis hingga 80 persen. Eka, yang saat itu memegang kendali usaha, hampir putus asa. Namun, ia tidak menyerah. Dengan keyakinan dan dukungan dari timnya, Eka memutuskan untuk bergabung dengan platform e-commerce Shopee pada tahun 2020. Keputusan ini ternyata menjadi kunci kesuksesan Galleraj.id.
Melalui Shopee, Galleraj.id berhasil menjangkau pasar yang lebih luas, bahkan hingga ke negara-negara Asia Tenggara seperti Malaysia dan Singapura. Eka juga aktif mengikuti pelatihan dan program pemberdayaan UMKM yang diselenggarakan oleh Shopee. Ia menerapkan semua tips dan trik yang didapat untuk meningkatkan penjualan dan mengembangkan bisnisnya. Kini, 90 persen penjualan Galleraj.id berasal dari Shopee, dengan rata-rata 50 paket terjual setiap hari. Pada saat event-event khusus, penjualan bahkan bisa melonjak hingga 200-500 paket.
Di balik kesuksesan bisnisnya, Eka tidak melupakan tanggung jawab sosialnya. Pada tahun 2021, ia mulai memberdayakan kaum difabel di sekitar lingkungannya. Ia memberikan mereka pekerjaan merajut berbagai produk, mulai dari sweater hingga aksesoris seperti tas dan gantungan kunci. Saat ini, ada sekitar 10 penyandang disabilitas yang bekerja sama dengan Galleraj.id. Eka hanya mengambil keuntungan 10 persen dari hasil penjualan produk mereka, sisanya diberikan kepada para perajut difabel sebagai upah.
Bagi Eka, memberdayakan masyarakat sekitar dan kaum difabel adalah salah satu kunci keberhasilan Galleraj.id. Ia berharap, produk-produk hasil karya para penyandang disabilitas bisa semakin dikenal dan dinikmati oleh masyarakat luas, bahkan hingga ke mancanegara.
Elis, salah satu pengrajin difabel di Galleraj.id, mengaku sangat bersyukur bisa bergabung dengan usaha ini. Selain mendapatkan penghasilan tambahan, ia juga merasa lebih produktif dan berdaya. Keberadaan Galleraj.id telah memberikan dampak positif bagi kehidupan Elis dan keluarganya, serta bagi banyak penyandang disabilitas lainnya di Bandung.
Galleraj.id bukan hanya sekadar UMKM, tetapi juga simbol harapan dan inspirasi bagi para penyandang disabilitas. Melalui kreativitas, kerja keras, dan dukungan dari berbagai pihak, mereka mampu menghasilkan karya-karya berkualitas yang bernilai ekonomi dan sosial.