Aksi Perkelahian Antar Siswi SMP di Kampar Viral, Polisi Lakukan Investigasi

Aksi perkelahian yang melibatkan dua siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Kampar, Riau, menjadi perhatian publik setelah video perkelahian tersebut beredar luas di media sosial. Insiden ini memicu keprihatinan mendalam di kalangan masyarakat dan pihak berwajib.

Video berdurasi 54 detik tersebut memperlihatkan dua siswi yang terlibat perkelahian fisik di sebuah lokasi yang diduga berada di bawah jembatan. Mirisnya, aksi tersebut disaksikan oleh puluhan teman sekelas mereka. Dalam rekaman tersebut, terlihat seorang siswi mengenakan baju putih dan siswi lainnya mengenakan baju merah saling beradu fisik dengan menggunakan celana jeans. Pada awal perkelahian, tidak ada upaya dari para saksi mata untuk melerai kedua siswi tersebut. Akibatnya, siswi berbaju putih terlihat kewalahan dan terjatuh setelah menerima serangkaian pukulan.

Setelah melihat rekannya terdesak, beberapa siswi akhirnya turun tangan untuk menghentikan perkelahian tersebut. Namun, situasi kembali memanas ketika siswi berbaju putih kembali terlibat perkelahian dengan siswi lain yang mengenakan baju hijau. Dalam pertarungan kedua ini, siswi berbaju putih kembali menjadi pihak yang kalah, menerima pukulan dan bahkan kepalanya diinjak oleh lawannya.

Menanggapi insiden ini, Kasatreskrim Polres Kampar, AKP Gian Wiatma Jonimandala, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menerima laporan dari siswi yang menjadi korban dan tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut. Meskipun demikian, AKP Gian membantah informasi yang beredar bahwa korban dikeroyok oleh sejumlah siswi. Menurutnya, perkelahian tersebut terjadi antara satu orang melawan dua orang. Pihak kepolisian telah melakukan pemeriksaan terhadap korban dan saat ini masih dalam proses pengumpulan bukti dan keterangan saksi.

AKP Gian menjelaskan bahwa perkelahian tersebut dipicu oleh kesalahpahaman antara kedua belah pihak. Laporan yang diterima oleh pihak kepolisian mengindikasikan adanya miskomunikasi yang berujung pada aksi kekerasan tersebut.

Insiden ini semakin memperburuk citra dunia pendidikan, terutama karena aksi perkelahian tersebut direkam dan disebarluaskan di media sosial. Selain itu, lokasi perkelahian yang berada di dekat pemukiman warga juga menimbulkan pertanyaan mengenai kurangnya pengawasan dan respons dari masyarakat sekitar untuk melerai perkelahian tersebut.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kampar, Aidil, memilih untuk tidak memberikan komentar terkait insiden ini. Upaya untuk menghubungi Aidil melalui pesan singkat juga tidak mendapatkan respons.