Serangan Udara di Gaza Tewaskan Dua Staf Palang Merah, ICRC Serukan Gencatan Senjata Segera

Dua pekerja kemanusiaan dari Palang Merah dilaporkan tewas akibat serangan udara yang menghantam wilayah Khan Younis, Jalur Gaza bagian selatan. Insiden tragis ini memicu kecaman keras dan seruan mendesak untuk gencatan senjata segera.

Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengumumkan kematian Ibrahim Eid dan Ahmad Abu Hilal pada Minggu (25/5), waktu setempat. Kedua staf tersebut menjadi korban serangan udara yang terjadi sehari sebelumnya di Khan Younis. ICRC tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai pihak yang bertanggung jawab atas serangan tersebut, namun menegaskan bahwa insiden ini mencerminkan dampak mengerikan konflik terhadap warga sipil dan pekerja kemanusiaan.

Ibrahim Eid merupakan petugas kontaminasi senjata yang telah lama mengabdi di ICRC, sementara Ahmad Abu Hilal bertugas sebagai penjaga keamanan di salah satu rumah sakit yang dikelola oleh organisasi tersebut. ICRC menyampaikan belasungkawa mendalam atas kehilangan ini dan menegaskan kembali komitmennya untuk terus memberikan bantuan kemanusiaan di tengah kondisi yang sangat berbahaya.

ICRC secara tegas menyerukan semua pihak yang terlibat dalam konflik untuk menghormati hukum humaniter internasional, melindungi warga sipil, serta memastikan keselamatan personel medis, pekerja kemanusiaan, dan fasilitas kesehatan. Seruan gencatan senjata ini ditujukan untuk mengakhiri kekerasan dan memungkinkan bantuan kemanusiaan menjangkau mereka yang paling membutuhkan.

Militer Israel, meskipun tidak secara langsung mengomentari insiden spesifik ini, mengakui telah melancarkan operasi militer di wilayah Khan Younis pada hari Sabtu. Serangan udara yang menyebabkan tewasnya dua staf Palang Merah ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan dan kekerasan di Jalur Gaza.

Situasi di Gaza semakin memburuk sejak pertengahan Maret, ketika militer Israel kembali meningkatkan serangan setelah periode gencatan senjata selama dua bulan. Intensifikasi operasi militer, yang dimulai pada 17 Mei, bertujuan untuk menargetkan kelompok Hamas. Namun, dampaknya terhadap warga sipil sangat besar, dengan peningkatan jumlah korban luka dan tewas serta kerusakan infrastruktur yang meluas. Berikut pernyataan ICRC:

  • Mengecam keras serangan terhadap warga sipil dan pekerja kemanusiaan.
  • Menyerukan penghormatan terhadap hukum humaniter internasional.
  • Mendesak gencatan senjata segera untuk melindungi warga sipil dan memfasilitasi bantuan kemanusiaan.
  • Menegaskan kembali komitmen untuk memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan di Gaza.

Insiden ini menambah daftar panjang pelanggaran terhadap pekerja kemanusiaan dan warga sipil di zona konflik. Komunitas internasional terus menyerukan diakhirinya kekerasan dan perlunya solusi politik yang berkelanjutan untuk mengatasi akar penyebab konflik di Gaza.