Buleleng Dihantam Cuaca Ekstrem: Kerugian Ratusan Juta Rupiah Akibat Bencana Alam

Kabupaten Buleleng, Bali, menghadapi serangkaian bencana alam yang disebabkan oleh cuaca ekstrem selama tiga hari terakhir. Hujan deras disertai angin kencang telah memicu kerusakan signifikan di berbagai wilayah, mengakibatkan kerugian materiil yang diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

Berdasarkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng, peristiwa ini terjadi sejak Jumat, 23 Mei 2025, hingga Minggu, 25 Mei 2025. Beberapa kecamatan terdampak meliputi Gerokgak, Buleleng, dan Sukasada. Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD telah dikerahkan untuk melakukan penanganan darurat dan penilaian kerusakan di lapangan.

"Kami telah mendata beberapa kejadian bencana alam yang berdampak langsung pada rumah-rumah warga. Meskipun tidak ada laporan korban jiwa, kerugian materiil yang ditimbulkan cukup besar," ujar Putu Ariadi Pribadi, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Buleleng, pada Senin (26/5/2025).

Rincian Kejadian Bencana:

  • Desa Banyupoh, Kecamatan Gerokgak (Jumat, 23 Mei 2025): Hujan deras dan angin kencang menyebabkan tiga rumah roboh.
    • Rumah Putu Dana di Banjar Dinas Geria mengalami kerusakan dengan kerugian mencapai Rp 50 juta.
    • Rumah Wayan Ngarti dan Wayan Sandi di Banjar Dinas Banyupoh mengalami kerusakan dengan kerugian masing-masing Rp 30 juta.
  • Kelurahan Paket Agung, Kecamatan Buleleng (Minggu, 25 Mei 2025): Atap kamar rumah jebol akibat hujan lebat dan angin kencang sekitar pukul 04.30 WITA.
    • Seorang penghuni rumah tertimpa reruntuhan, namun berhasil dievakuasi dengan selamat. Kerugian diperkirakan mencapai Rp 50 juta.
  • Desa Baktiseraga, Kecamatan Buleleng: Pohon tumbang menimpa bangunan kos-kosan, menyebabkan kerugian sekitar Rp 2 juta.
  • Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada: Senderan setinggi 2 meter dan panjang 10 meter di rumah I Ketut Asta Dharmadi jebol akibat hujan deras, menyebabkan kerugian sebesar Rp 20 juta.

BPBD Buleleng terus memantau kondisi cuaca dan melakukan penanganan di lokasi-lokasi terdampak. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada, terutama yang tinggal di daerah rawan longsor, banjir, dan di sekitar pohon-pohon besar. BPBD juga mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan kondisi darurat apabila terjadi potensi bencana.