Antisipasi Risiko Tersesat, Jemaah Haji Diimbau Beraktivitas Secara Berkelompok di Mekkah

Mekkah, Arab Saudi - Guna meminimalisir risiko jemaah haji Indonesia tersesat, Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Republik Indonesia mengeluarkan imbauan penting. Jemaah haji diimbau untuk tidak beraktivitas di luar hotel seorang diri selama berada di Mekkah.

Imbauan ini disampaikan langsung oleh Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Hilman Latief, saat menyerahkan kartu Nusuk kepada para jemaah haji di Mekkah. Beliau menekankan pentingnya saling menjaga dan bepergian secara berkelompok.

"Kami mengimbau kepada seluruh jemaah haji untuk selalu bersama dengan rekan atau rombongan saat meninggalkan hotel. Jangan sampai ada yang berjalan sendiri, karena potensi tersesat cukup tinggi," ujar Hilman.

Lebih lanjut, Hilman menyarankan agar jemaah haji memanfaatkan fasilitas bus shalawat yang disediakan untuk menuju Masjidil Haram. Penggunaan transportasi yang terorganisir ini dinilai lebih aman dan mengurangi risiko terpisah dari rombongan.

"Jika ingin melaksanakan ibadah di Masjidil Haram atau mengunjungi tempat lain, usahakan untuk selalu bersama teman atau menggunakan bus shalawat. Hindari menggunakan taksi sendirian, karena hal ini dapat meningkatkan risiko tersesat dan kesulitan mencari jalan kembali ke penginapan," tambahnya.

Kementerian Agama juga mengimbau kepada seluruh jemaah haji untuk segera melaporkan kepada petugas kloter atau sektor jika menemukan rekan yang hilang atau tidak diketahui keberadaannya. Langkah cepat ini diharapkan dapat membantu petugas dalam melakukan pencarian dan memberikan pertolongan secepatnya.

"Apabila Bapak atau Ibu mendapati teman atau kerabat tidak berada di tempat tanpa pemberitahuan, segera informasikan kepada petugas. Informasi sekecil apapun sangat berharga untuk mempercepat proses pencarian dan memastikan keselamatan jemaah haji," tegas Hilman.

Operasional penyelenggaraan ibadah haji tahun 1446 Hijriah/2025 Masehi telah sepenuhnya berpusat di Mekkah. Gelombang kedatangan jemaah haji dari Madinah terus berlanjut, sebagai persiapan untuk menghadapi puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.

Proses kedatangan jemaah haji Indonesia ke Jeddah dan Mekkah diperkirakan akan berlangsung hingga 31 Mei 2025. Data dari Kementerian Haji Saudi menunjukkan bahwa hingga Minggu, 25 Mei 2025, sebanyak 180.092 jemaah haji Indonesia, termasuk jemaah haji khusus dan reguler, telah tiba di Tanah Suci. Dari jumlah tersebut, 170.018 jemaah haji telah menerima Kartu Nusuk, dan proses pendistribusian kartu ini masih terus berlangsung.

Kementerian Agama terus berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh jemaah haji Indonesia, termasuk memberikan informasi dan panduan yang jelas untuk memastikan keamanan dan kelancaran pelaksanaan ibadah haji.