Tragedi di Sungai Air Hitam Laut: Remaja Jambi Jadi Korban Terkaman Buaya, Kewenangan Penanganan Beralih ke KKP

Tragedi pilu menimpa seorang remaja di Jambi, menjadi korban terkaman buaya saat beraktivitas di sungai. Insiden ini terjadi di Desa Air Hitam Laut, Kecamatan Sadu, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi, pada hari Sabtu (24/5/2025) sekitar pukul 14.10 WIB. Korban, yang diketahui berinisial SA (14), diserang saat sedang mandi di sungai.

Peristiwa nahas ini terjadi ketika SA bersama temannya, MR (16), tengah bermain di sungai. Menurut keterangan Kapolsek Sadu, AKP Edi Siswanto, kronologi kejadian bermula saat SA meminta MR melempar bola ke tengah sungai. Setelah bola dilempar, SA melompat ke air, namun tak lama kemudian, tubuhnya terlihat berada di dalam mulut seekor buaya. MR yang ketakutan segera berlari meminta bantuan warga.

Pencarian korban segera dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari TNI-Polri, Polairud, dan warga setempat. Upaya pencarian menyisir setiap sudut sungai, namun hingga berita ini diturunkan, korban belum berhasil ditemukan. Kendala utama dalam pencarian adalah kondisi cuaca, dengan hujan lebat yang mengguyur wilayah tersebut.

Sementara itu, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi, Agung Nugroho, menyampaikan informasi penting terkait perubahan kewenangan penanganan satwa buaya. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2024, kewenangan pengelolaan satwa liar perairan, termasuk buaya, kini berada di bawah Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Sebelumnya, kewenangan ini berada di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Agung menjelaskan bahwa meskipun kewenangan penanganan buaya telah beralih ke KKP, BKSDA tetap siap memberikan dukungan di lapangan jika diperlukan. "Buaya kewenangannya sudah di KKP, tapi kami posisi membantu di lapangan," ujarnya.

Dengan adanya perubahan ini, KKP kini memiliki tanggung jawab penuh dalam pengelolaan populasi buaya di perairan, termasuk perlindungan, penanganan konflik dengan manusia, serta pelaksanaan penelitian dan konservasi. BKSDA Jambi akan terus berkoordinasi dengan KKP dan memberikan bantuan dalam pemantauan populasi buaya serta penanganan konflik yang mungkin timbul.

Agung juga menyoroti bahwa interaksi negatif antara satwa liar dan manusia seringkali dipicu oleh perubahan habitat, yang memaksa satwa mencari makan di area yang lebih dekat dengan pemukiman manusia. Oleh karena itu, BKSDA mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati saat beraktivitas di sungai dan wilayah perairan lainnya.

Pencarian Korban Terus Dilakukan

Upaya pencarian terhadap SA terus diintensifkan oleh tim SAR gabungan. Kondisi sungai yang keruh dan arus yang deras menjadi tantangan tersendiri bagi tim pencari. Diharapkan, korban segera ditemukan agar keluarga dapat segera melakukan proses pemakaman dengan layak.

Imbauan Keselamatan Bagi Warga

Masyarakat sekitar sungai Air Hitam Laut diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan saat beraktivitas di sungai. Hindari berenang atau bermain di sungai, terutama saat kondisi air keruh. Laporkan segera kepada pihak berwenang jika melihat keberadaan buaya di sekitar pemukiman.