Paris Saint-Germain Meraih Gelar Coupe de France, Membidik Treble Winner
Paris Saint-Germain (PSG) menunjukkan dominasinya di sepak bola Prancis dengan menjuarai Coupe de France (Piala Prancis) musim 2024-2025. Kemenangan meyakinkan 3-0 atas Reims di partai final yang digelar di Stade de France pada Sabtu (18/5/2025) malam waktu setempat, semakin memantapkan posisi mereka sebagai kekuatan utama di kancah domestik. Kemenangan ini juga menjadi modal berharga bagi PSG dalam upaya meraih treble winner musim ini, dengan final Liga Champions melawan Inter Milan sudah menanti di depan mata.
Pertandingan final didominasi sepenuhnya oleh PSG sejak peluit awal dibunyikan. Serangan demi serangan dilancarkan, membuat Reims kesulitan mengembangkan permainan. Bradley Barcola menjadi bintang di babak pertama dengan mencetak dua gol kilat pada menit ke-16 dan 19, memanfaatkan kelengahan lini belakang Reims. Achraf Hakimi kemudian memperlebar keunggulan PSG menjadi 3-0 menjelang turun minum, memastikan keunggulan yang nyaman bagi timnya.
Seusai pertandingan, Barcola mengungkapkan kegembiraannya atas kemenangan tersebut. "Ini malam yang luar biasa. Kami menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan senang dengan kemenangan ini," ujarnya kepada media. Ia juga menekankan bahwa kemenangan ini sangat penting untuk mempersiapkan diri menghadapi final Liga Champions. "Kami tahu kami harus tampil maksimal agar bisa mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk final (Liga Champions). Kami sudah melakukannya, dan sekarang kami bisa menghadapi laga selanjutnya dengan penuh percaya diri,"
Pelatih PSG, Luis Enrique, juga memberikan komentarnya terkait kemenangan ini. Ia menepis kekhawatiran terkait absennya Khvicha Kvaratskhelia, pemain sayap andalannya, yang secara mendadak digantikan oleh Desire Doue. "Tidak ada masalah. Setelah pemanasan dia merasa tidak enak badan dan kami memutuskan untuk tidak ambil risiko. Dia akan siap berlatih pada hari Selasa," jelas Enrique.
Kemenangan di Coupe de France ini semakin menegaskan dominasi PSG di sepak bola Prancis. Di bawah asuhan Luis Enrique, mereka telah menyapu bersih semua gelar domestik yang tersedia, termasuk Ligue 1, Trophee des Champions, dan Coupe de France. Ini merupakan gelar Coupe de France ke-16 bagi PSG sepanjang sejarah klub, dan yang kedelapan dalam sepuluh tahun terakhir.
"Sekarang kami telah meraih tiga dari empat gelar yang bisa kami menangkan, dan pada tanggal 31 nanti saya harap setelah pertandingan kami semua bisa merayakan pencapaian bersejarah bagi klub," ujar Enrique, mengisyaratkan ambisi besar PSG untuk menjuarai Liga Champions.
Bagi Reims, kekalahan di final ini menjadi pukulan telak. Ini merupakan penampilan pertama mereka di final Coupe de France sejak tahun 1977. Performa mereka memang sedang menurun, bahkan terjerumus ke zona play-off degradasi di Ligue 1. Mereka harus berjuang keras untuk memastikan tempat mereka di kasta tertinggi sepak bola Prancis musim depan.
Jalannya pertandingan menunjukkan betapa superiornya PSG. Gol pertama Barcola tercipta berkat umpan terobosan dari Doue. Tiga menit kemudian, giliran Doue yang mencatatkan namanya di papan skor dengan memberikan assist kepada Barcola untuk gol keduanya. Hakimi kemudian melengkapi pesta gol PSG di babak pertama dengan memanfaatkan umpan silang dari Barcola.
Di babak kedua, Luis Enrique melakukan sejumlah pergantian pemain, termasuk memberikan kesempatan bermain kepada kiper Matfey Safonov. Barcola hampir mencetak hattrick, namun usahanya digagalkan oleh penampilan gemilang kiper Reims, Yehvann Diouf.
Dengan menjuarai Coupe de France, PSG tidak hanya memastikan treble winner di kancah domestik, tetapi juga memberikan dampak positif bagi tim lain. Lyon, yang finis di posisi keenam Ligue 1, berhak tampil di Liga Europa, sementara Strasbourg, yang berada di urutan ketujuh, akan berlaga di UEFA Conference League.