Investasi China Dilirik untuk Program Makan Bergizi Gratis: Fokus pada Pembangunan Dapur Umum

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia membuka peluang kerja sama dengan Tiongkok dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG), sebuah inisiatif yang digagas oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto. Ketertarikan investor Tiongkok tertuju pada pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau yang lebih dikenal sebagai dapur umum.

Anindya Bakrie, Ketua Umum Kadin Indonesia, menyampaikan bahwa potensi kolaborasi dalam program MBG sangat menjanjikan, mengingat target penerima manfaat mencapai 80 juta jiwa, termasuk anak-anak dan ibu hamil. Keterlibatan pihak Tiongkok tidak hanya terbatas pada pembangunan infrastruktur SPPG, tetapi juga mencakup penyediaan sumber protein dan karbohidrat sebagai bahan utama menu makanan bergizi.

Dalam keterangannya di sela-sela acara di Shangri-La Hotel, Jakarta, Anindya menjelaskan berbagai area yang dapat dikembangkan melalui kemitraan dengan Tiongkok. Selain pembangunan SPPG, Kadin juga melihat peluang dalam industrialisasi dan modernisasi sektor pertanian, termasuk penerapan genomic sequencing untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian. Dengan dukungan teknologi dan investasi dari Tiongkok, diharapkan program MBG dapat berjalan lebih efisien dan efektif.

Kadin Indonesia berencana membangun maket atau prototipe SPPG Gotong Royong sebagai bentuk komitmen dan demonstrasi konsep kepada calon investor. Maket ini ditargetkan selesai sebelum peringatan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 2025. Kadin China akan turut berpartisipasi dalam program ini dengan menentukan jumlah SPPG yang akan dibangun. Pembangunan SPPG oleh investor Tiongkok ini akan berada di luar kuota 30 ribu unit yang menjadi tanggung jawab pemerintah.

Diproyeksikan, investor Tiongkok akan memprioritaskan lokasi pembangunan SPPG di wilayah-wilayah yang berdekatan dengan pusat investasi mereka di Indonesia. Sebagai contoh, jika investasi Tiongkok terkonsentrasi di Halmahera Timur, maka wilayah tersebut kemungkinan besar akan menjadi fokus pembangunan SPPG. Hal ini dinilai logis karena memudahkan penyediaan makanan bagi karyawan perusahaan Tiongkok yang beroperasi di wilayah tersebut.

Adapun beberapa poin penting dalam kolaborasi ini adalah:

  • Pembangunan SPPG Gotong Royong: Kadin Indonesia akan membangun maket SPPG Gotong Royong yang akan menjadi acuan bagi pembangunan SPPG yang akan dilakukan oleh investor Tiongkok.
  • Penyediaan Protein dan Karbohidrat: Kerja sama juga mencakup penyediaan sumber protein dan karbohidrat untuk menu makanan bergizi.
  • Modernisasi Pertanian: Peningkatan produktivitas dan kualitas hasil pertanian melalui industrialisasi, modernisasi, dan penerapan genomic sequencing.
  • Lokasi Pembangunan: Prioritas lokasi pembangunan SPPG akan difokuskan di wilayah-wilayah yang dekat dengan pusat investasi Tiongkok di Indonesia.

Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan program Makan Bergizi Gratis dapat berjalan sukses dan memberikan dampak positif bagi kesehatan dan kesejahteraan generasi muda Indonesia.