Presiden Prabowo Subianto Tekankan Kemitraan Strategis Indonesia-Tiongkok dalam Kunjungan Perdana
Presiden Prabowo Subianto menyoroti eratnya hubungan bilateral antara Indonesia dan Tiongkok, yang telah terjalin selama berabad-abad. Hal ini diungkapkan dalam acara Indonesia-China Business Reception yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Sebagai bentuk komitmen terhadap kemitraan strategis ini, Prabowo memilih Tiongkok sebagai negara pertama yang dikunjunginya setelah pengumuman kemenangannya dalam pemilihan presiden 2024. Prabowo menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat yang diberikan oleh pemerintah Tiongkok, termasuk Presiden Xi Jinping, meskipun saat itu dirinya belum resmi dilantik sebagai presiden.
"Saya ingin menyampaikan bahwa Tiongkok adalah negara pertama yang saya kunjungi setelah saya diumumkan sebagai presiden terpilih. Dan Presiden Republik Rakyat Tiongkok dengan pimpinan Pemerintah Tiongkok menerima saya, walaupun saya belum dilantik jadi Presiden, tetapi menerima saya dengan penghormatan yang luar biasa, terima kasih," ujar Prabowo.
Kurang dari tiga minggu setelah pelantikannya pada Oktober 2024, Prabowo langsung melakukan kunjungan kenegaraan ke Tiongkok. Keputusan ini didasari oleh keyakinannya bahwa Tiongkok adalah mitra strategis yang krusial bagi Indonesia.
"Kenapa saya mengunjungi Tiongkok pertama kali, bahkan sebelum saya dilantik? Karena saya memandang hubungan antara Indonesia dan Tiongkok adalah suatu hubungan bilateral yang sangat strategis, sangat penting, dan sangat menjanjikan, serta dapat menentukan keadaan perdamaian dan stabilitas di kawasan kita," ungkap Prabowo.
Lebih lanjut, Prabowo memuji Tiongkok sebagai bangsa dengan peradaban tertua yang menjunjung tinggi nilai-nilai budaya luhur. Ia menambahkan bahwa peradaban Tiongkok selalu mengedepankan kebaikan bersama, saling menguntungkan, serta berupaya menciptakan perdamaian dan harmoni.
Prabowo juga menyinggung sejarah Laksamana Cheng Ho yang berlayar ke Nusantara sebagai bukti kedekatan hubungan kedua negara sejak lama. Ia menyebutkan bahwa jejak hubungan ini tercatat dalam berbagai prasasti di Indonesia.
"Pelayaran Laksamana Cheng Ho ke Nusantara sampai sekarang dikenang dan terdapat banyak monumen-monumen terhadap kunjungan tersebut. Bahkan juga hubungan antara rakyat kita sangat erat. Saya kira di bangsa Indonesia kalau dicek genetiknya, saya kira banyak DNA kita adalah DNA dari Tiongkok," pungkasnya.
Prabowo juga menekankan bahwa hubungan bilateral Indonesia dan Tiongkok memiliki potensi besar untuk terus dikembangkan di berbagai bidang, termasuk ekonomi, sosial, dan budaya.
Indonesia dan Tiongkok memiliki sejarah panjang dan kompleks yang saling terkait. Interaksi antara kedua bangsa telah berlangsung selama berabad-abad, melalui jalur perdagangan, pertukaran budaya, dan diplomasi. Di era modern, kedua negara telah menjalin kemitraan strategis yang semakin erat, yang ditandai dengan peningkatan investasi, perdagangan, dan kerja sama di berbagai sektor.
Hubungan yang kuat antara Indonesia dan Tiongkok sangat penting bagi stabilitas dan kemakmuran kawasan. Kedua negara memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, menjaga perdamaian, dan mengatasi tantangan global. Kemitraan strategis ini diharapkan dapat terus diperkuat di masa depan, demi kepentingan bersama dan stabilitas kawasan.
- Ekonomi
- Sosial
- Budaya