Kunjungan PM Li Qiang Tingkatkan Optimisme Investasi Tiongkok di Indonesia

Kunjungan Perdana Menteri (PM) Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Li Qiang ke Indonesia disambut dengan antusiasme tinggi, terutama dalam sektor investasi. Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Perkasa Roeslani, menyatakan bahwa kunjungan ini menandai era baru dalam hubungan bilateral antara kedua negara, khususnya dalam bidang ekonomi dan investasi.

Rosan meyakini bahwa lawatan PM Li Qiang akan membuka pintu bagi peningkatan investasi dari Tiongkok ke Indonesia. Kesepakatan-kesepakatan baru yang akan terjalin diyakini akan memperluas cakupan investasi Tiongkok, tidak hanya terpusat di Jakarta, tetapi juga merambah ke berbagai wilayah di luar ibu kota.

"Kami sangat menyambut baik kunjungan ini, karena implementasi investasi Tiongkok selama ini berjalan dengan baik di berbagai bidang," ujar Rosan.

Fokus utama kunjungan PM Li Qiang adalah membuka peluang investasi baru di berbagai sektor strategis. Proyek-proyek yang sebelumnya telah disepakati, seperti investasi senilai 10 miliar dollar Amerika Serikat, telah memasuki tahap implementasi. Kunjungan ini diharapkan dapat menghasilkan kesepakatan baru yang melibatkan sektor swasta dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Beberapa bidang kerja sama yang akan dijajaki meliputi:

  • Transportasi: Pengembangan infrastruktur perkeretaapian.
  • Pengembangan Klaster Industri: Sinergi antara perusahaan swasta dan BUMN untuk mempercepat industrialisasi.
  • Hilirisasi Mineral: Pengembangan industri hilir berbasis mineral, khususnya untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik (EV battery).
  • Kimia: Investasi di sektor industri kimia.

Rosan menekankan bahwa Kementerian Investasi akan mengawal setiap proyek investasi yang disepakati agar berjalan lancar dan sesuai dengan harapan. Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif bagi investor Tiongkok.

Dalam menanggapi pertanyaan mengenai implikasi hubungan dagang dengan Amerika Serikat, Rosan menegaskan bahwa fokus utama adalah memperkuat kemitraan bilateral yang saling menguntungkan antara Indonesia dan Tiongkok. Kemitraan ini diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi kedua negara.

Kunjungan PM Li Qiang menjadi momentum penting untuk mempererat hubungan ekonomi antara Indonesia dan Tiongkok. Diharapkan, kerja sama yang terjalin akan semakin meningkatkan investasi, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di kedua negara.