Investigasi Peluru Nyasar di Palembang Mengarah ke Lapangan Tembak Jakabaring Sport City
Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Palembang tengah mendalami insiden dua peluru nyasar yang terjadi di wilayah hukumnya. Dugaan sementara, proyektil tersebut berasal dari area lapangan tembak yang berada di Kompleks Jakabaring Sport City (JSC).
Kepala Polrestabes Palembang, Komisaris Besar Polisi Harryo Sugihhartono, mengungkapkan bahwa penyelidikan intensif telah dilakukan oleh Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim). Hasil analisis menunjukkan adanya kesamaan karakteristik antara proyektil yang ditemukan di lokasi kejadian dengan jenis amunisi yang digunakan dalam latihan menembak, khususnya bukan berasal dari senjata organik.
"Identifikasi proyektil menunjukkan kesamaan warna dan jenis. Karena jenis proyektil ini lebih sering digunakan untuk senjata berburu, bukan senjata organik, kami dapat membedakannya," jelas Kombes Pol Harryo.
Menindaklanjuti laporan peluru nyasar, petugas segera melakukan penelusuran sumber proyektil. Kuat dugaan sementara mengarah pada lapangan tembak di Kompleks JSC, mengingat dalam beberapa waktu terakhir area tersebut digunakan untuk latihan menembak jarak jauh oleh para atlet dengan menggunakan senjata laras panjang.
Inspeksi mendalam terhadap lapangan tembak mengungkap sejumlah kondisi yang dinilai kurang memenuhi standar keamanan. "Setelah meninjau lapangan tembak, kami menemukan kondisi yang kurang lazim dari fasilitas yang ada. Kami menduga sumbernya berasal dari tempat tersebut," imbuh Kapolrestabes.
Guna mencegah kejadian serupa, pihak kepolisian berkoordinasi dengan pengelola JSC dan Perbakin untuk menghentikan sementara aktivitas latihan menembak dan melakukan evaluasi serta perbaikan fasilitas.
"Panitia penyelenggara mengidentifikasi kemiripan proyektil yang ada. Untuk mencegah terulangnya kejadian ini, kegiatan lomba dihentikan sementara sampai batas waktu yang belum ditentukan," tegasnya.
Saat ini, korban luka akibat insiden peluru nyasar masih menjalani perawatan di rumah sakit. Pihak terkait berupaya memberikan bantuan dan perhatian kepada korban, termasuk mengganti kerusakan pada kendaraan yang terkena dampak.
Insiden peluru nyasar terjadi di dua lokasi berbeda namun masih dalam satu kelurahan. Kejadian pertama menimpa seorang sopir pikap, Ari Kenedi, di Jalan Ahmad Yani, Lorong Banten VI. Sementara kejadian kedua mengenai mobil milik warga di Lorong Pertahanan, 16 Ulu, Palembang.